Brian Krebs ahli Keamanan Cyber dalam Blognya menulis bahwa dari sebuah foto Boarding Pass, ada banyak hal yang dapat diketahui tentang data pribadi seseorang. Ini bisa diketahui dari Barcode yang ada pada Boarding Pass.

Barcode yang tertera di Boarding Pass, seseorang dapat mengetahui bandar udara asal dan bandar udara tujuan seseorang. Selain itu, pencuri data juga dapat mengetahui tentang nomor Frequent Flyer Program (FFP). Pencuri data hanya perlu memiliki pembaca barcode.

Rakyat News
barcode (ilustrasi)

Lalu, apa yang dimaksud dengan FFP? FFP singkatan dari Frequent Flyer Program ialah program yang diberikan oleh maskapai penerbangan untuk meningkatkan loyalitas pelanggan dengan memberikan poin setiap kali seseorang menggunakan pesawat maskapai tersebut. Poin tersebut bisa di tukarkan juga dengan berbagai hadiah.

Nomor FFP dapat digunakan untuk mengakses akun pribadi seseorang. Tim Stenovec dari Tech Insider, dapat digunakan untuk mengubah rencana perjalanan dan menyarankan jika ingin tetap pamer pastikan bagian barcode dari Boarding Pass tidak terlihat.

Selain itu dikutip dari halaman Kompas.com (12/04/2016), Menurut pengamatan psikolog Vierra Adella M.Psi, saat ini nilai-nilai yang dianut mayoritas orang memang ketenaran.

Media sosial memberi ruang bagi kita untuk menunjukkan diri dan juga ada “penontonnya”.

“Yang sehat itu kalau kita punya kompetensi tertentu untuk dibanggakan. Kalau skill-nya biasa-biasa saja maka dia butuh atribut, yaitu barang-barang duniawi,” kata psikolog yang biasa disapa Adella itu.

Barang-barang bagus, lokasi liburan, hingga makanan di restoran yang kerap dipamerkan seseorang di media sosial, menurut Adella dianggap sebagai pelengkap kepribadian.

Ketika seseorang mampu membeli barang-barang mahal, ia berharap gengsinya akan naik di lingkungannya. Apalagi kalau banyak teman-teman di media sosial yang merasa kagum dan iri.