Luwu Utara, Rakyat News – Pelaksanaan Tudang Ade dan Festival Kuliner Berbahan Dasar Sagu di Luwu Utara sebagai rangkaian kegiatan Festival Keraton Nusantara (FKN) XIII Tana Luwu berlangsung meriah.

Pelaksanaan Tudang Ade’ dan Festival Kuliner FKN di Luwu Utara

Kemeriahan yang melahirkan pujian dari tamu agung ini memang layak diapresiasi. Pasalnya, para Raja dan Sultan se-Nusantara dan mancanegara hadir membawa senyum, dan pulang juga membawa senyum. Sekali lagi, sebuah kesuksesan yang patut diapresiasi.

Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani dan Wakil Bupati Muhammad Thahar Rum lebih dulu tiba di Lapangan Tamsis Masamba, pusat kegiatan Tudang Ade’ dan Festival Kuliner. Disusul kemudian Datu Luwu La Maradang Mackulau Opu To Bau bersama Permaisuri Opu Cenning. Mereka disambut dengan Tari Pangngaru’. Kemudian mereka berjalan pelan di atas kain panjang berwarna putih yang dibentangkan sampai di tangga Tribun VIP.

Suasana begitu semarak. Juru foto dan insan pers tak pernah berhenti mengabadikan berbagai moment yang tentunya memiliki value historis tersendiri. Datu Luwu, Bupati dan Wakil Bupati tiba dan duduk di tempat yang telah disediakan. Tak lama berselang, para Raja dan Sultan se-Nusantara datang dengan perangkat kerajaan masing-masing. Tamu mancanegara dari Malaysia, Singapura dan Lebanon juga hadir, semakin menambah kemeriahan acara ini.

Bupati Luwu Utara mengawali sambutannya dengan mengutip salah satu kalimat pembuka dari Chapter I La Galigo, sebuah sureg atau babak terpanjang di dunia yang telah mendapatkan pengakuan dari Unesco sebagai warisan dunia. “Narekko nalupuko mittamako ritenganna Baebunta. Kalau kamu lapar, maka masuklah di wilayah Kemakolean Baebunta. Kemakolean Baebunta adalah wilayah yang masuk ke dalam kekuasaan Kedatuan Luwu,” kata Indah.