MAKASSAR – Ratusan polisi berpatroli di Gedung Kementerian Agama (Kemenag) jelang demonstrasi PA 212, Jumat (4/3/2022) siang ini.

Baca Juga : Demonstrasi Tuntut Rektor UMI Ambil Sikap Terhadap 3 Persoalan di Indonesia

Pada pukul 12.30 WIB, polisi tampak sudah menyiapkan sejumlah rantis seperti barakuda dan water cannon.

Selain itu, banyak kendaraan pengurai massa dan mobil tahanan juga terlihat di dekatnya.  Pagar kawat berduri telah dipasang di beberapa tempat di dekat kantor Kementerian Agama.

Terlihat juga dengan adanya awak Brimob dengan senjata laras panjang yang akan menjaga aksi demonstrasi PA 212 hari ini.  Polisi dari kelompok Sabhara juga disiagakan dengan pengamanan berupa tameng dan tongkat di depan Kantor Kementerian Agama.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes E Zulpan mengatakan pihaknya telah menerima surat pemberitahuan terkait aksi unjuk rasa dari PA 212.

Zulpan mengatakan, 2.756 rekan kerja dikirim untuk menjaga demonstrasi hari ini.

“Polda Metro Jaya juga sudah mengantisipasi untuk kegiatan hari ini dengan melibatkan personel pengamanan sebanyak 2.756. Termasuk dari unsur TNI juga ada 3 SSK yang akan kita libatkan,” katanya.

Zulpan mengatakan pihaknya mengimbau kepada para peserta aksi untuk melaksanakan aksinya dengan tertib dan tidak merusak ketertiban umum ataupun masyarakat lainnya.

”Kami akan memberikan pengamanan dan hal itu agar berjalan baik bagi semua pihak,” ujarnya.

Wakil Rektor PA 212, Novel Bamukmin, PA 212 melaksanakan demonstrasi bertajuk Aksi Bela Islam menuntut pencopotan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

“Hari ini insya Allah jadi. Setelah bada Jumat semua bisa merapat langsung ke Kementerian Agama,” tegasnya, dilansir cnnindonesia.com.

Novel menyatakan, aksi tersebut tak cuma digelar di Jakarta.  Melainkan di Kanwil Kemenag seluruh Indonesia.

Bahkan, kata Novel, pihaknya sedang mempersiapkan langkah selanjutnya hingga kebutuhan dasar untuk demonstrasi hari ini terpenuhi.

“Kami sedang bersiap untuk membela Islam melawan para pemberontak dalam jumlah besar sampai Yaqut dipenjara atau disingkirkan,” katanya.