MAKASSAR – Aliansi Mahasiswa, Buruh dan Pemuda mengelar aksi demonstrasi di depan Student Center GMKI Makassar, Jalan Gunung Bawakaraeng, Sabtu (5/3/2022). Dalam aksinya mereka menuntut agar Kapolda Sulsel dan Kapolrestabes Pelabuhan dicopot dalam jabatannya.

Aliansi mahasiswa tersebut terdiri dari Badko HMI Sulselbar, GAMKI Cabang Gowa, GMKI Cabang Makassar, Pemuda Katolik Komcab Makassar, DEMA Fakultas Syariah dan Hukum UINAM, BEM Fakultas Hukum UKIP Makassar, SEMA Fakultas Syariah dan Hukum UINAM, SIMPOSIUM Sulsel, GMI Sulsel dan LIP2U.

Baca Juga : Bela Hak 83 Buruh PT. Eastern, Mahasiswa Jadi Korban Represif Aparat
Aliansi Mahasiswa Serukan Copot Kapolda Sulsel, Ada Apa?
Aliansi Mahasiswa, Buruh dan Pemuda saat mengelar aksi demonstrasi di depan Student Center GMKI Makassar, Jalan Gunung Bawakaraeng, Sabtu (5/3/2022). Foto: Dok. Istimewa.

Seruan pencopotan tersebut merupakan imbas dari tindakan represif yang dilakukan oleh pihak kepolisian yang terdiri dari personel gabungan Polres Pelabuhan dan Polda Sulsel  terhadap masa aksi Aliansi Buruh, Mahasiswa dan Pemuda pada Jumat (04/03/2022).

“Kapolda Sulsel dan Kapolres Pelabuhan Makassar harus segera dicopot, buntut aksi unjuk rasa 4 Maret 2022, dalam aliansi bersama buruh namun terjadi insiden represif, yang membabi buta yang dilakukan oleh personil aparat kepolisian yang tergabung dari Polres Pelabuhan Makassar dan Polda Sulsel,” ujar Kordinator Lapangan, Geral Anggara.

Dalam aksi tersebut, Gerald juga merincikan beberapa korban yang mengalami tindakan kekerasan oleh pihak kepolisian.

“Mengakibatkan luka-luka terhadap beberapa rekan kami, korban tersebut yakni Ahmad Zulfikar selaku Ketua Umum SIMPOSIUM Sulsel, merupakan Jenderal Lapangan Aliansi yang mengalami luka pada bagian bibir serta memar pada punggung. Isran yang merupakan Bendahara Dema Fak. Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar, juga mengalami luka pada bagian leher, memar dan sempat pingsan. Peserta massa aksi lainnya mengalami luka diantaranya Gerald,” pungkasnya.