Gowa, Rakyat News – Keluhan para ibu rumah tangga di bajeng dan bajeng barat atas langkahnya tabung gas elpji 3 kg yang membuat para ibu-ibu resah dan bingung lantaran harganya sangat melambung dan tidak merata.

Salah satu warga mengatakan bahwa kelangsungan tabung gas elpiji 3 kg tidak digunakan sebagaimana mestinya.

“Pasalnya tabung gas elpiji yang nettonya 3 kg, bukan di manfaatkan sebagaimana mestinya, yang seharusnya tabung gas elpiji di gunakan untuk rumah tangga namun kini kebanyakan di pakai oleh kaum petani untuk menjadi bahan pengisap air di sawah,” ujar salah satu warga yang tak mau di kenal jati dirinya pada minggu ( 23/09/2019).

Lanjut ia juga menambahkan bahwa akibat dari beralihnya warga yang hendak menggunakan gas elpiji sebagai bahan bakar untuk menyedot air dikarenakan naiknya harga bensin dan solar.

“semenjak kenaikan harga kedua bahan bakar yakni solar dan premium kebanyakan para petani beralih ke tabung gas,” tambahnya

Sementara Dg.Bau 47 tahun warga Desa Tanabangka mengeluhkan bahwa ia beli tabung Gas elpiji di pangecer seharga Rp. 30 ribu pertabung, hal yang sama juga di sampaikan oleh Dg Simba 37 tahun warga Bonto Mangape bahwa ia juga beli tabung gas di pengecer seharga Rp. 25 Ribu
Kedua ibu rumah tangga ini terpaksa harus beli.

“Dari pada tidak ada di gunakan untuk memasak sementara sang suami dan anak sudah tidak tahan lapar,” ujarnya.

Kepada awak media kedua ibu rumah tangga ini mengharapkan agar pemerintah dapat mencari solusi, harapan agar tabung gas elpji tidak langka lagi dan dapat normal kembali, harap warga utamanya kaum ibu – ibu.(*)