MAKASSAR – Pendeta Saifudin Ibrahim atau Abraham Ben Moses bukanlah orang baru dalam penistaan agama. Kemudian, Ia meminta agar Alquran diubah dengan menghapus 30 ayat.

Baca Juga : Dinsos Makassar Lakukan Penertiban PMKS

Pendeta Saifudin Ibrahim adalah seorang Muslim pada tahun 2006.

Dikutip dari berbagai sumber, Pendeta Saifudin Ibrahim lahir pada 26 Mei 1965.

Pendeta Saifudin Ibrahim lahir dalam keluarga Muslim dari Bima.

Ayah Pendeta Saifudin Ibrahim adalah seorang guru agama Islam, pamannya adalah pendiri Muhammadiyah Bima, dan mertuanya adalah tokoh Islam di Jepang.

Setelah lulus dari SMA Bima, Nusa Tenggara Barat, Ia kuliah di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Fakultas Ushuluddin, jurusan perbandingan agama.

Pendeta Saifudin Ibrahim mengajar di Pesantren Darul Arqom Sawangan, Depok, Jawa Barat.  Pada tahun 1999, Ia mulai mengajar di Al Zaytun di Haurgeulis Indramayu, salah satu pondok pesantren terbesar di Indonesia yang dipimpin oleh Syaykh AS Panji Gumilang.

Pendeta Saifuddin Ibrahim menikahi putri tokoh Jepara dan memiliki tiga anak. Dua anaknya kuliah di Universitas Muhammadiyah dan satunya lagi di Jakarta.

Pada tanggal 5 Desember 2017, Pendeta Saifudin Ibrahim ditangkap karena ujaran kebencian dan dijatuhi hukuman empat tahun penjara.

Baca Juga : Suami Audi Marissa Tegaskan Pasangannya Telah Pindah Agama