Makassar, Rakyat News – Ada hal yang berbeda yang dilakukan pemuda dalam memperingati hari Sumpah Pemuda. Hal tersebut digagas oleh DPD AMPI Sulsel yang membuat satu kegiatan Youth Millenial Summit 2019 (YMS19).

Dalam satu rangkaian Diskusi, Ketua DPD AMPI SULSEL, Aksara Alif Raja dalam materinya mengatakan, “Indikator Kwalitas Kepemudaan kita, Ketika Pemuda punya manfaat untuk Alam dan Ummat, Pemuda perusak Alam dan lingkungan adalah Pemuda yg Biadab karena tidak peduli terhadap Masa Depan, gambaran efek dari akumulasi plastik adalah gambaran kengerian masa depan”.

Lebih lanjut, Alif menegaskan, bahwa “kesadaran pemuda inilah yang perlu dibangkitkan, ini salah satu cara memahami esensi manusia disaat pemuda mau peduli dan memberi manfaat terhadap sesama manusia, dan sesama makhluk lain yang ada dalam semesta. Peduli terhadap lingkungan adalah bagian dari Pengabdian” tegas Alif (27/10/2019)

Hal senada juga disampaikan oleh Budayawan Yudistira Sukatanya, “bahwa persoalan sampah adalah persoalan krisis kebudayaan, kebudayaan itu adalah produk ide manusia yang harus dipraktikkan, ketika tidak dipraktikkan, ketika itu pula budaya itu sudah hilang”

Diskusi yang berlangsung di Baruga Anging Mammiri ini berlangsung dari pukul 13.00 hingga 16.30 wita melahirkan kesepakatan pemuda untuk mendeklarasikan Pemuda Tanpa Plastik di anjungan Toraja-Mandar Losari 27 Oktober 2019.(#UNA)