Luwu Utara, Rakyat News – Kokreasi perhutanan sosial merupakan kegiatan kolaborasi-kreasi untuk memfasilitasi kelompok pemegang izin perhutanan sosial dalam memanfaatkan hutan untuk pengembangan ekonomi kerakyatan. Melalui program ini juga secara tidak langsung ingin melakukan regenarasi petani dengan sebuatan yang lebih keren, yaitu petani milenial.

Hal ini diungkapkan oleh Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, saat membuka kegiatan Kokreasi Perhutanan Sosial, Jelajah PeSoNa Luwu Utara di Lapangan Taman Siswa Masamba, kamis (7/11/2019). Menurutnya, teknologi informasi merupakan salah satu cara untuk menghilangkan alergi kehutanan maupun bertani di kalangan generasi milennial.

“Hari ini kita menghadirkan anak-anak muda potensial yang memang menjadi target kegiatan ini, paling tidak pada kegiatan ini kita perkenalkan dulu apa itu perhutanan sosial, dan untuk bertani tidak harus memiliki lahan. Misalnya di era IT ini, kita bisa memanfaatkan IT untuk memasarkan hasil produk pertanian. Dengan ini, jangkauan pemasarannya tidak terbatas,” kata Indah yang akrab disapa IDP.

IDP melanjutkan, apa yang ingin dibentuk disini adalah perhutanan sosial. Tidak hanya sekedar memberikan legalitas, tapi dapat mensejahterahkan masyarakat sekitar hutan dan menurunkan angka kemiskinan.

“Kokreasi, pertama kita berbicara kolaborasi. Sering saya sampaikan era kompetisi sudah berlalu, karena hari ini sudah tidak ada tempat bagi masyarakat yang berpikir kompetisi. Sekarang semua orang ambil bagian di setiap program, kemudian menciptakan kreasi dan memastikan hutan kita lestari, tapi masyarakat sekitar bisa sejahtera dan melahirkan regenerasi petani,” ujarnya.

Kegiatan ini digelar hingga 9 November 2019 dengan berbagaibrangkaian kegiatan seperti PeSoNa Goes To School, Pameran Komoditi & Industri Kehutanan, Farmer to Farmer Mentoring, dan Talkshow ngomong pintar NgoPi.

YouTube player