RAKYAT NEWS.com, BEIJING- Asosiasi pengusaha yang tergabung dalam China Nonferrous Metals Industry Association (CMRA) optimistis Kawasan Industri Takalar akan segera dan beroperasi.

Hal itu diungkapkan Petinggi CMRA Mr Luo dalam konvensi tahunan CMRA 7- 9 November 2019 di kota Ningbo, China. Pemilik Wizhou Industrial Park, kawasan industri daur ulang logam terbesar di China itu mengatakan jika saat ini ada 6 pengusaha besar China yang akan menandatangi MoU untuk kawasan Industri Takalar.

“Ini sebagai bukti kesediaan untuk membangun pabrik pengolahan logam di kawasan industri Takalar,” kata Mr Luo yang menjamu Bupati Takalar Syamsari Kitta, pejabat Menko Perekonomian, dan perwakilan PT Kawasan Berikan Nusantara (KBN).

Selain menghadirkan pengusaha besar China, CMRA juga akan menghadirkan pejabat utama pemerintah China untuk mengadakan pertemuan Goverment China dengan delegasi Indonesia untuk Kawasan Industri Takalar.

Dengan banyaknya perusahaan yang berminat itulah maka Mr Luo dan grup CMRA berharap kawasan Industri Takalar bisa cepat dibuka dan dioperasikan. “Kita optimistis kawasan industri akan cepat beroperasi,” ujar Mr Luo.

Bupati Takalar Syamsari Kitta menjadi tamu spesial dalam konvensi tahunan asosiasi pengusaha China Nonferrous Metals Industry Association (CMRA) 2019.

Syamsari diundang khusus bersama pejabat Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian Perindustrian, BUMN dan Direktur PT Kawasan Berikat Nusantara. Di konvensi tahunan CMRA, pembangunan kawasan industri Takalar menjadi salah satu pembahasan yang sangat penting.

Konvensi tahunan CMRA ini mengagendakan pertemuan pengusaha dan pemilik kawasan industri dari puluhan negara di antaranya AS, India, Belgia dan beberapa negara lainnya.

“Jadi kita diundang khusus untuk menghadiri pertemuan dengan pengusaha yang akan terlibat dalam pembangunan kawasan industri Takalar,” kata Syamsari lewat Whashap, Jumat 8 November 2019.

Pembangunan kawasan industri Takalar terus mengalami progres pasca penandatanganan Mou antara Pemkab Takalar dengan PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Juli lalu. Konsilidasi cepat antara Pemkab, PT KBN dan beberapa kementrian yang berhubungan dengan kawasan industri terus berlangsung.

“Konsolidasi berupa FGD percepatan kawasan industri Takalar dan peninjauan lapangan, dan pembuatan rancangan masterplan,” kata Syamsari.

Syamsari mengatakan, pembangunan kawasan industri Takalar berjalan mulus karena adanya dukungan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah dan beberapa kementrian serta PT KBN. Diketahui PT KBN telah lama menjalin kemitraan dengan asosiasi pengusaha dari luar negeri seperti CMRA.

“Jadi proses pembangunan kawasan industri Takalar ini bisa terwujud karena dukungan pak Gubernur dan PT KBN yang memiliki banyak mitra usaha di luar negeri,” ungkap Syamsari.

Editor: Alvin