RAKYAT NEWS.com, JAKARTA– Bupati Takalar Syamsari Kitta mengunjungi sejumlah perusahaan milik pengusaha yang akan ikut membangun kawasan industri Takalar di China, Minggu 10 November 2019.

Syamsari berkunjung usai mengikuti konvensi tahunan asosiasi pengusaha yang tergabung dalam China Nonferrous Metals Industry Association CMRA.

“Kita diajak untuk berkunjung melihat langsung perusahaan milik pengusaha yang akan berinvestasi membangun kawasan industri Takalar,” kata Syamsari lewat via whatshap, Minggu 10 November 2019.

Ia mengatakan, pengusaha besar China itu memperkenalkan tentang mekanisme dan pengelolaan industri daur ulang logam. Apalagi, perusahaan yang dikunjungi merupakan industri daur ulang logam terbesar di China.

“Kita berharap dalam waktu yang tidak lama industri seperti ini akan beroperasi di Takalar,” terang Syamsari.

Syamsari sangat bersyukur karena mampu meyakinkan pengusaha China untuk berinvestasi di Takalar. Padahal sejumlah negara di konvensi CMRA juga tengah berjuang menggaet investasi dari negeri tirai bambu itu.

“Di forum konvensi CMRA kemarin, negara- negara peserta seperti Malaysia, Thailand, Vietnam dan Pakistan sangat aktif untuk menggaet investasi di negaranya,” kata Syamsari.

Mantan anggota DPRD Sulsel itu mengatakan, empat negara pesaing tersebut sangat aktif karena merupakan negara yang posisi geografinya lebih dekat dengan China. Bahkan Malaysia mengutus pejabat dari Kementrian Perumahan untuk menjelaskan kebijakan yang ramah investasi.

“Jadi tidak mudah menggaet investor karena ada persaingan dengan negara- negara lain yang juga butuh investasi di negaranya,” terang pejabat yang murah senyum itu.

Di konvensi tahunan CMRA, enam pengusaha besar China sepakat berinvestasi senilai Rp5 triliun untuk membangun kawasan industri Takalar.

Editor: Alvin