BONE – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, kemarin mengunjungi Kabupaten Bone untuk menjalin kerja sama dalam sektor pertanian.

Baca Juga : Pemkab Takalar Berhasil Kumpulkan 4,9 Miliar Pungutan PBB-P2 

Kunjungan Pemkab Kutai Kartanegara ini untuk melihat dan sekaligus belajar bertani di Kabupaten Bone yang dinilainya Bone tercatat sebagai penyuplai beras terbanyak ke Kalimantan Timur.

Rombongan Pemkab Kutai Kartanegara disambut langsung oleh Kepala Dinas Pertanian Bone, Andi Asman Sulaeman bersama para Kelompok Tani Pemakai Air (GP3A) Sipakainge, di Baruga Tani Dusun Pajekko, Desa Samaelo, Kecamatan Barebbo.

Sekda Kutai Kartanegara mewakili Bupati,  Wiyono, menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Bone atas kerjasamanya.

“Selama ini, Bone tercatat sebagai salah satu di antara Kabupaten lain yang menyuplai beras ke Kalimantan,” ujarnya.

Untuk itu, dia menilai kerja sama antar Pemkab Bone-Kukar sangat stregis dan saling menguntungkan. Karena Bone memiliki potensi pertanian yang melimpah.

“Sementara kami di Kalimantan Timur, adalah daerah yang menghasilkan banyak pertambangan. Mulai minyak, kelapa sawit dan lain-lain. Jadi, kita saling berbagi pengetahuan soal potensi wilayah masing-masing,” tambahnya.

Sementara itu, Kadis Pertanian Bone, Andi Asman juga mengucapkan terima kasih kepada rombongan Pemkab Kutai Kartanegara. Orang-orang yang mengunjungi Kabupaten Bone sudah banyak daerah lain yang telah berkunjung dan belajar tentang pertanian di Bone.

Asman juga mengatakan Kecamatan Barebbo pernah mewakili Bone. Sebagai Kabupaten terbaik di Istana Negara pada tahun 2014.

“Mengapa Kecamatan Barebbo menjadi percontohan pertanian di Bone? Karena bisa di bilang Barebbo-lah yang menjadi penyokong padi terbanyak di wilayah Kabupaten Bone,” jelasnya

Selain itu, pihaknya akan terus mengembangkan dan mengawal program IP400. Dimana program ini merupakan inovasi dalam sistem pengolahan padi dengan empat kali panen dalam setahun. Dulu, masyarakat Bone hanya bisa menanam dua kali dalam setahun.

Program IP400 sudah menjadi program Nasional. Dan beberapa petani menggunakan mesin transplanter.

“Alhamdulillah kita mendapatkan dukungan menteri pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo. Dengan program itu, mampu mendongkrak produksi padi di Kabupaten Bone,” katanya.