TAKALAR, RAKYAT NEWSPemerintah Kabupaten Takalar baru saja menerima penghargaan Swasti Saba Wistara dari Kemendagri dan Kemenkes.

Penghargaan tertinggi di ajang Kabupaten Sehat yang untuk pertama kalinya berhasil diraih oleh Butta Pangrannuangku. Sebuah prestasi yang baru diukir di era pemerintahan Syamsari Kitta- Achmad Se’re (SK- HD).

Lantas apa saja yang dilakukan oleh Syamsari sehingga sukses menggenggam penghargaan ini?

“Upaya kita menciptakan kabupaten sehat buka seremonial. Dari awal dilantik kami berkomitmen membuat Takalar bersih melalui gerakan masyarakat yang bersih dan indah dan ini disebut dengan Gematasamara (Gerakan masyarakat tangkasa na gammara),” kata Bupati Takalar  Syamsari Kitta, Selasa 18 November 2019.

Syamsari melanjutkan, bahwa komitmen tersebut kemudian lanjutkan dengan aturan yakni tiga orang kader setiap dusun. Yang pertama Kader kesehatan merupakan kader yang bertugas menjemput bola. Melakukan pelayanan dari rumah ke rumah warga untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Dan kemudian kader kebersihan yang juga ditempatkan di setiap dusun.

“Kami membangun partisipasi publik dalam menjaga kebersihan lingkungan. Ini dengan setiap dusun memiliki kendaraan pengangkut sampah. Dengan terciptanya kabupaten sehat, dapat berpengaruh pada jumlah lapangan keria yang tersedia dan  meningkatkatnya animo masyarakat untuk berkunjung ke kabupaten Takalar,” tutup  Syamsari.

Sekadar diketahui, verifikasi Kabupaten Sehat dilakukan setiap 2 tahun. Kabupaten Takalar mulai mengikuti program Kabupaten/Kota Sehat pada tahun 2015 dan mendapat penghargaan Swasti Saba Padapa.

Tahun 2015 Takalar mengikuti 2 tatanan wajib untuk tingkat dasar, yaitu tatanan kehidupan masyarakat sehat yang mandiri, dan tatanan kawasan permukiman dan prasarana sehat

Selanjutnya tahun 2017, menambah menjadi 4 tatanan, yaitu tatanan ketahanan pangan dan gizi, dan tatanan pariwisata sehat. Tahun 2017, Takalar berhasil meraih penghargaan swasti Saba Wiwerda

Tahun 2019 Takalar mengikuti program ini dengan menambah 2 tatanan baru sehingga menjadi 6 tatanan, yaitu tatanan kehidupan sosial yang sehat dan tatanan sarana transportasi dan kawasan tertib lalu lintas.

Editor: Alvin