Jawa Barat – Kementerian Pertanian melalui Direktur Jenderal Holtikultura Prihasto Setyanto bersama para petani di berbagai wilayah berupaya mengamankan stok cabai jelang Hari Besar Keagamaan Nasional.

“Untuk menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri, kita harus pastikan agar stok tersedia dalam jumlah yang cukup. Meskipun gejolak harga umum terjadi, kami berupaya menjaga stok cukup,” ujar Anton, panggilan akrabnya.

Menteri Syahrul Yasin Limpo sebelumnya menegaskan, Kementan akan terus menjaga kecukupan stok pangan, dan dengan data produksi yang ada, 11 bahan pokok ketersediaannya dalam kondisi aman.

Khusus cabai, Salah satu upaya yang dilakukan oleh Kementan adalah terus melakukan koordinasi dengan para Champion cabai di daerah-daerah sentra.

“Dari hasil komunikasi kami dengan para Champion, diperoleh informasi bahwa pasokan cabai di bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri tahun 2022 akan aman, dengan perkiraan luas panen cabai rawit di 33 kabupaten sentra di Pulau Jawa pada bulan Maret 9.500 Ha, April 10.860 Ha dan Mei 13.720 Ha. Namun, tetap diperlukan pengawalan agar pertanaman tidak terganggu serangan OPT atau terkena dampak perubahan iklim sehingga tetap mampu berproduksi,” terang Anton.

Baca Juga: SYL Jamin 12 Dasar Pangan Selama Ramadhan Ready di Pasaran

Sebagai wilayah penyangga Jabodetabek, ketersediaan cabai rawit di Kabupaten Cianjur, Sumedang dan Garut menjelang HBKN dipastikan aman.

Champion cabai asal Cianjur dan ketua Gapoktan Mujagi, Suhendar menyampaikan, sangat memungkinkan untuk mengatur pola tanam di kecamatan sentra cabai, seperti Pacet, Cugenang, Cipanas dan Campaka, sehingga pasokan cabai tetap terjaga pada HBKN.

“Saat ini, tersedia lebih dari 10 Ha lahan di Cugenang yang sudah masuk tahap semai sampai tanam. Panen perdana sekitar 2 Ha pada akhir Maret ini, sehingga pasokan cabai pada April – Mei masih cukup banyak,” jelas Suhendar.