Jakarta – Ketersediaan daging di toko dan pasar tradisional sudah kembali normal. Tidak ada kelangkaan apalagi kekurangan pasokan. Bahkan Masyarakat bisa melakukan pembelian dengan harga yang standar. Hal ini seperti yang disampaikan sejumlah pengusaha dan pedagang pasar di kawasan Jabodetabek.

Ketua Asosiasi Pengusaha Daging Skala UKM dan Rumah Tangga (Aspedata Indonesia), Diana Dewi memastikan bahwa distribusi daging ke sejumlah pasar sudah berjalan dengan baik. Menurut data terbaru, suplay pasar mencapai 17 ribu yang dipasok dari PT Berdikari dan PT Suri.

“Stok daging sampai dengan puasa dan hari raya idul fitri aman. Harganya stabil dan ketersediaan di pasaran selalu ada,” ujar Diana, Kamis, (03/03/2022).

Dia juga meminta Masyarakat untuk tidak khawatir dengan ketersediaan daging jelang hari raya.

Meski demikian, Diana mengatakan bahwa harga pokok yang ada saat ini memang terbilang tinggi. Hal ini disebabkan karena tingginya harga daging Internasional baik yang datang dari Australia maupun dari negara lainya.

“Kenaikan jelang hari raya itu memang momentum. Terlebih harga internasional juga sedang tinggi. Tapi bukan kurang. Kemarin itu para pedagang pasar hanya mengkhawatirkan harga tinggi dia tidak bisa jual. Ditambah kalau mendekati ramadhan dan idul fitri banyak cerukan atau pedagang musiman. Semacam ada psikologi moment lah,” katanya.

Ahmad Fahmi, Ketua Asosiasi Pengusaha Protein Hewani Indpnesia (APPHI) mengatakan bahwa puluhan toko yang masuk dalam keanggotaanya saat ini terus menyediakan daging dengan baik. Lebih dari itu pihaknya menjual dengan harga standar, yakni Rp88 ribu sampai Rp 105 ribu untuk kondisi daging yang sudah dicacah.

“Seluruh toko daging di Jabodetabek dan daerah sudah jual daging. Bahkan kami menjual daging beku dengan harga Rp 88 ribu dan 105 dalam bentuk daging potongan siap masak,” katanya.