Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersinergi meningkatkan ekspor beras organik guna memperkokoh pertumbuhan ekonomi nasional dan kesejahteraan petani. Karena itu, setiap produk yang diekspor harus mengikuti standar, harus benar-benar mempunyai sertifikasi internasional dan setiap tahun produk tersebut harus dilakukan pemeriksaan mutu.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi menjelaskan ekspor beras organik memiliki segmen pasar tertentu. Kendati demikian, peluang ekspor beras organik masih terbuka lebar, terutama untuk negara-negara Eropa dan Amerika yang standar keamanan pangannya benar-benar terjaga.

“Keuntungan ekspor beras organik sangat besar. Harganya jauh lebih mahal dibandingkan beras premium. Beras organik yang diekspor berupa beras organik putih, beras hitam, beras merah, dan beras coklat. Beras tersebut diminati kalangan masyarakat tertentu karena beberapa alasan antara lain tidak menggunakan bahan kimia, non GMO, cita rasa yang khas dan untuk bahan baku jenis makanan tertentu,” demikian dikatakan Suwandi dalam acara Bimbingan Teknis dan Sosialisasi (BTS) Propaktani Episode 364, Kamis (10/03/2022).

Berangkat dari membaiknya kinerja ekspor ini, Suwandi menekankan peningkatan produksi padi bukan hanya bertujuan untuk konsumsi dalam negeri. Namun juga ke depan diarahkan pada pengembangan beras berkualitas ekspor untuk segmen pasar khusus, terutama beras organik dan beras tertentu yang diminati oleh konsumen mancanegara.

“Terkait dukungan pemerintah dalam meningkatkan volume ekspor beras organik, Kementan di bawah komando Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo telah melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan ekspor beras, diantaranya melalui bantuan sertifikasi beras organik,” tegasnya.

“Ke depannya kita optimis beras organik tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri tetapi juga mampu mengisi pasar dunia,” imbuh Suwandi.

Sementara itu, Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor, Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Marolop Nainggolan mengatakan potensi pasar besar produk organik Indonesia perlu didukung strategi produksi dan strategi pemasaran yang tepat. Melalui pendampingan, UKM ekspor produk organik dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan permintaan pasar secara kontinyu.