Madiun – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktur Jenderal Tanaman Pangan percepat serapan gabah milik petani di madiun untuk menjaga harga di tingkat produsen tetap stabil, Minggu (10/04/2022).

Kementerian Pertanian (Kementan) minta stakeholder terkait untuk mengamankan stabilitas pasokan dan harga gabah saat panen raya.

Hal ini juga dimaksudkan untuk memastikan ketersediaan pangan aman dan terkendali. Untuk itu perlu didorong kerja sama dengan stakeholder terkait termasuk seperti Perum Bulog, dam Kostraling dalam rangka penyerapan gabah petani.

Tim Kementan yang dipimpin Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi pada rapat koordinasi di Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun hari Minggu (10/4) mengungkapkan, kunjungan ke lapangan sebagai upaya agar instansi/pihak terkait dapat menyerap hasil panen petani untuk membantu menstabilkan harga gabah saat panen.

Baca Juga: Antisipasi Kemarau 2022, Kementan Dorong Gerakan Panen Air

Pada kesempatan tersebut ditandatangani kesepakatan penyerapan gabah petani bulan April-Mei 2022 oleh Kostraling sebanyak 5 ton, oleh Perum Bulog sebanyak 2.200 ton gabah atau setara 1.400 ton beras serta komitmen Bank BRI menyediakan KUR bagi Kostraling dalam penanganan panen dan pascapanen.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun Sodik Heri Purnomo, mendukung penuh langkah yang dilakukan Kementan tersebut.

Dua tahun terakhir, Kabupaten Madiun produksi padinya meningkat. Tahun 2021 tercatat sebesar 165.000 ton, surplus mencapai 330.000 ton.

“Di Madiun hasil produksi cukup menggembirakan. Kalau permasalahan selama ini di pupuk dan pasca panen. Solusinya pupuk dengan memanfaatkan pupuk organik dan pupuk non subsidi. Pasca panen dengan optimalisasi combine besar,” sebut Sodik

Untuk itu Dinas Pertanian dan Perikanan Madiun telah mencoba membuat demplot seluas 70 ha. Hasilnya ternyata provitas meningkat dari 6,8 – 7 ton per ha menjadi 10 ton per ha, tanpa menggunakan pupuk subsidi.

Baca Juga: Dukung Ketersedian Pangan, Mahasiswa Unhas Terjun Langsung Tanam Kedelai

Harga padi dari demplot tersebut cukup menjanjikan sekitar Rp 5.250 per kg, panen pun dilakukan dengan combine yang mampu menekan loses menjadi 10-15%.