Berikut beberapa program yang mampu masuk program exit strategy di antaranya:

Budidaya tanaman obat keluarga oleh kelompok Makrifah Herbal

Kegiatan ini bertujuan meningkatkan akses masyarakat marjinal terhadap akses pekerjaan dengan cara budidaya TOGA dan produk turunan dari hulu sampai ke hilir dengan legalitas usaha berbentuk CV. Dengan masa pembinaan pada 2017-2021, program ini nyatanya mampu berkembang di sepuluh sektor usaha. Pada 2021, program ini telah menjadi pusat edukasi herbal di wilayah Bontang

Inkubator Bisnis Permata Bunda

Dengan masa pembinaan mulai 2016-2021, Ibis telah menjadi wadah persiapan kemandirian penyandang difabel melalui Sustainable Entrepreneurship Program for Disability (SEP) yang berfokus pada pelatihan, pemagangan, penempatan kerja dan pendampingan wirausaha. Dalam konteks exit strategy, Inbis Permata Bunda berfokus pada replikasi secara masif melalui program ‘Suarakan Karya’ dan ‘I-Youth (Inclusive Youth Hub)’ yang telah dijalankan dalam dua sesi.

LPK Suvi Training

Melalui pembinaan PKT pada 2018-2021, LPK Suvi Training telah menjadi lembaga pelatihan bagi masyarakat untuk penguatan pendidikan vokasi di Indonesia. LPK ini menjadi satu-satunya lembaga pelatihan di Bontang dengan kurikulum berstandar industri dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Bahkan di masa pandemi Covid-19, LPK Suvi Training tetap produktif dengan jumlah peserta didik antara 300-400 orang dalam satu tahun.

Selain itu, berdasarkan hasil survey kepuasan lingkungan tahun 2021, program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan PKT dinilai mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat hingga engagement perusahaan dengan stakeholder dengan nilai mencapai 89,62%.

VP CSR PKT Anggono Wijaya menjelaskan, lewat penerapan ISO 26000 SR dan juga Creating Shared Value (CSV) yang dilakukan, PKT terus mewujudkan masyarakat mandiri melalui berbagai inovasi program.