LUWU UTARA –  Kisah pilu Wahyu Mustamin seorang putra kelahiran Masamba Luwu Utara dengan semangat yang besar dan niat yang tulus ingin membaktikan hidupnya di dunia Kepolisian. Niat untuk mengabdikan dirinya untuk negara harus melewati cobaan berat dengan kehilangan orang yang begitu ia banggakan telah meninggal dalam perjalanan menuju Kota Makassar dengan maksud maksud untuk mendampingi dan mengurus keperluan anak semata wayangnya yang akan ikut test dan menjalani seleksi masuk Kepolisian Negara Republik Indonesia di Makassar.

Sebelumnya Wahyu Mustamin telah berangkat bersama rekan-rekannya menjalani seleksi masuk kepolisian. Para peserta seleksi dari Polres Luwu Utara diberangkatkan bersama-sama menuju Makassar untuk mengikuti seleksi di Polda Sulsel.

Kronologi meninggalnya Mustmain ayah Wahyu bermula saat mobil bus yang ditumpangi mustamin singgah shalat di Mandalle. Usai melakukan shalat, Mustamin hendak naik ke bus namun tiba-tiba sebuah mobil pick up menabarak mustamin hingga terseret 7 meter dan meninggal dunai.

“Dalam diperjalanan, bus yang ditumpangi mampir di Mandalle Kabupaten Pangkep untuk menunaikan shalat subuh disebuah masjid. Namun seusai shalat hendak kembali naik ke bus, orang tua wahyu itu ditabrak oleh sebuah mobil pick-up pengangkut ayam yang langsung kabur. Beliau terseret sekitar 7 meter dan meninggal di tempat,” jelas Bustam sopir bus yang melihat kejadian tersebut pada hari selasa, (19/4 /2022) Pukul 05.30 wita

Diketahui Mustamin adalah seorang pegawai negeri sipil yang sehari-hari bergelut dengan kebencanaan di BPBD Luwu Utara itu, tak lagi dapat mendampingi, mengurus apalagi memastikan anaknya lulus atau tidak masuk dikepolisian karena Wahyu adalah anak semata wayangnya yang kelak diharapkan sebagai tulang punggung keluarga.

Proses seleksi belum dimulai sehingga wahyu masih punya waktu untuk dapat melihat jasad ayahnya yang sudah terbujur kaku tak bernyawa. Di Puskemas mandalle tempat ayahnya disemayamkan sebelum diantar ke masamba, dengan isak tangis iya meminta kepada semua yang menyaksikan peristiwa itu agar mendoakannya semoga iya bisa mewujudkan harapan orang tuanya itu untuk lulus dan menjadi anggota kepolisian negara republik indonesia.