SYL menyebutkan, pada momentum hari besar keagaaman yakni bulan Ramadhan hingga Idul Fitri, pasti terjadi kenaikan harga pangan. Namun demikian, kenaikannya dalam batas toleransi sehingga menguntungkan petani dan konsumen.

“Pak Gubernur dan Bupati, di bulan Ramadhan hingga Idul Fitri pasti harga pangan naik, biar petani juga dapat uang. Tapi kan dalam rance yang normatif, tidak boleh lompat-lompat,” ucapnya.

“Yang bersoal di seluruh Indonesia hanya minyak goreng curah, tapi stoknya cukup aman, ini hanya masalah distribusi saja karena negara kita adalah negara kepulauan yang menjadi hambatanya. Dan saya minta 1 kali 24 jam, minyak goreng curah di Sulsel harus tersedia banyak. Jadi saya jamin aman,” pinta SYL.

Usai membukan Pasar Tani ini, Mentan SYL bersama rombongan pun melanjutkan meninjau gelar pangan murah yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Gowa yang dihelat di Museum Balla Lompoa.

Adapaun berdasarkan hasil pemantauan Tim Kementan, ketersediaan dan harga 12 bahan pangan pokok utama di Provinsi Sulsel, khususnya Kota Makassar hingga Idul Fitri aman. Hasil pemantauan yakni harga beras Rp 9.600 per kilogram (kg), jagung Rp 4.150, kedelai Rp 13.400, cabai besar Rp 38.000, cabe rawit Rp 29.150, bawang merah Rp 28.350, bawang putih Rp 27.900, telur ayam Rp 23.300, daging ayam Rp 30.850, daging sapi Rp 122.300, gula pasir Rp 14.800 dan minyak goreng Rp 20.100 per kg.