“Hadirnya rempah Indonesia di pameran MACFRUT & Spices and Herbs Global Expo sangat potensial menarik pasar rempah di Italia khususnya di industri Kuliner, karena Italia diketahui merupakan negara di Kawasan Eropa yang membutuhkan rempah-rempah untuk masakan seperti penggunaan bubuk lada di Pizza, Fetuchini, ravioli dan Spagheti. Spices & Herbs Global Expo ini merupakan pameran pertama di Eropa yang sepenuhnya didedikasikan untuk dunia rempah-rempah, rempah-rempah kuliner dan rempah-rempah aromatik, yang diadakan di Rimini Expo Center bersamaan dengan pameran Macfrut untuk produk Buah, Sayur dan hortikultura lainnya,” ujarnya.

Pada kesempatan yang berbeda, Dedi Junaedi Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan menjelaskan, Intervensi yang kita lakukan pada pameran tersebut berfokus pada aspek kualitatif dan naratif dari rantai pasokan produk perkebunan Indonesia, bagaimana menemukan mitra buyer yang aktif dan continue untuk penyerapan pasar produk perkebunan Indonesia utamanya Rempah-rempah.

“Promosi produk perkebunan harus ditingkatkan partisipasinya kedepan. Ditjen. Perkebunan, Kementan memprediksi kondisi pandemic covid19 yang mulai melandai akan berpengaruh terhadap tingkat permintaan dan kebutuhan ekspor produk perkebunan, apalagi isu food security di Eropa mulai menunjukkan pengaruh sebagai respon geopolitik Ukraina-Rusia,” ujarnya.

Ia menjelaskan, Kementan juga akan mengagendakan One Day with Indonesia Coffee, Fruit and Floriculture (ODICOFF) tahun 2022 yang menyasar pasar-pasar Non Eropa yang dapat dijadikan pasar Alternatif untuk tujuan promosi Internasional seperti di Kawasan Afrika, Timur Tengah, Asia, Australia, Selandia Baru dan Amerika Selatan.

“Kawasan-kawasan ini potensi kita sasar pasarnya, kita ubah arah sementara dari pasar Eropa, kita kuatkan pasar-pasar penyangga di sekitar Eropa utamanya Afrika Utara dan Timur Tengah, juga Asia. Gratieks menjadi senjata dan tujuan kinerja komoditas perkebunan Indonesia. Kementan melalui Ditjenbun berupaya mendorong lahirnya pelaku-pelaku usaha mandiri perkebunan yang orientasi ekspor, utamanya pekebun milenial. Ditjenbun akan hadir di ranah itu untuk melakukan pembinaan, pendampingan dan fasilitasi,” ujarnya.