Usai jutaan umat Islam menggelar aksi unjuk rasa bertajuk Bela Islam jilid III, 2 Desember kemarin, kabarnya ada aksi tandingan 412 yang digelar hari ini. Bahkan bereder surat imbauan dari sejumlah kementerian agar seluruh pegawai ikut dalam aksi 412.

Mendengar kabar itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla langsung meradang. Orang nomor dua di negeri ini mengaku tidak setuju ada unjuk kekuatan (show of force) karena akan lebih banyak menimbulkan kerugian baik dalam segi waktu, biaya maupun timbulnya kecurigaan antarsesama.

“Marilah kita menghindari penyelesaian masalah dengan show of force. Karena kalau menjadikan rutinitas berapa banyak waktu kita yang hilang, berapa biaya harus dikeluarkan, berapa sering kecurigaan yang timbul, semuanya menjadi beban seluruh bangsa ini,” kata Wapres saat menghadiri pelantikan Pengurus Dewan Pimpinan Nasional Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (IARMI) di gedung Nusantara IV Komplek DPR/MPR di Jakarta, Sabtu (3/12).

Wapres mengatakan saat-saat ini bangsa Indonesia membutuhkan lebih banyak persatuan dan sebagai bangsa dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia tidak ingin kembali seperti tahun 60-an dimana zaman tersebut selalu terjadi pengerahan massa untuk menunjukkan kebesaran bangsa.

Namun pemerintah tidak melarang setiap warga negara untuk berekspresi termasuk berdemonstrasi karena merupakan hak warga bangsa untuk berdemokrasi.

Unjuk kekuatan dengan berbagai tema menurut Wapres kalau memang dibutuhkan tentu sewaktu-waktu perlu memperlihatkan ekspresi.

Source : monitorday.com