Menurutnya, di negara maju seperti Inggris, Kanada serta Australia bekerja keras buat mempertahankan
status bebas PMK mereka dengan pendekatan program-program berkelanjutan, serta sumberdaya negara dan sistem yang baik. Penyakit ini telah menjadi endemik di banyak negara berkembang di Afrika serta Asia, dengan asumsi kerugian lebih kurang USD 7 miliar setiap tahun.

“Sayangnya, di negara ini, peternak acapkali tidak memiliki akses ke program pengendalian pencegahan termasuk vaksinasi dan mereka mencari metode pengobatan untuk ternak mereka yg sakit,” pungkasnya.

Ia menambahkan, produk Trypi produksi DDU telah memperoleh sertifikat pengujian dari otoritas pengujian obat hewan nasional Indonesia (BPMSOH) dan teregistrasi di Kementerian Pertanian RI. Bahkan telah memiliki ijin edar di beberapa negara di Afrika Bagian Timur.

“Produk ini telah terbukti secara efektif mengurangi nyeri luka bedah,
luka traumatik, memperbaiki nafsu makan, dan meningkatkan indeks hidup ternak yang sakit,” pungkasnya. (*)