Makassar, Rakyat News – Sejauh ini, kita masih buyar dan meraba pada definisi pembangunan, menanggapi hal tersebut dapat dilihat pada gambaran pengalaman. Sebut saja infrastruktur pembangunan fisik, disisi lain, menghabat lajunya perkembangan pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan. Sebab, hal tersebut adalah sumber penghidupan masyarakat Halmahera Tengah, Minggu, (19/04/2020).

Maka, pemerintah harus, Melihat Sumber Daya Alam potensial untuk meningkatkan Pendapatan Daerah, tidak hanya pada satu potensi alam layaknya tambang.

Andri, Menjelaskan Kita punya pengalaman tentang dampak percepatan pembangunan fisik, pada 1997-2001, krisis keuangan di Indonesia (krisis Moneter) serta Defisit anggaran,  pengalaman seperti mesti tidak harus terjadi lagi. Dengan demikian infrastruktur fisik tidak bisa menjadi prioritas utama, melainkan harus imbangi dengan perkembangan dan kemajuan pada aspek Pertanian, perikanan, perkebunan dan peternakan.

Sementara poros perkonomian kita Di halmahera tengah masi lambat.
Sebab, Semua aspek penunjang  Pemda masih kurang efisien. Sebut, saja di bidang pertanian, masih banyak fasilitas yang harus terpenuhi.

” Untuk melihat Halteng dari aspek Kemajuan masih kurang dan jauh dari abdet gerak kemajuan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Sehingga, akan berdampak pada rasio kesejahteraan surplus pendapatan daerah dan meyumbang angka potensi kemiskinan baru pada statistik kemiskinan,”Jelasnya.

Lanjut dia, Inovasi dan kreativitas  sangat di perlukan untuk mendukung kemajuan pada Sektor perkebunan, pertanian, perikanan dan peternakan.  Manusia, seperti semua hewan lainnya, secara alami berkebang baik sebanding dengan kebutuhan subsisten mereka, maka pangan kurang lebih selalu dalam permintaan.

Senada dengan itu, Halmahera tengah sebagai besar masyarakat punya tanah yang cukup untuk berkebun,  maka harapan saya, sebaik energi itu diarahkan sumber pendapatan yang potensial.

Hentikan dulu sejenak pandangan kamajuan yg bertumpuk pada Infrastruktur fisik (pembangunan fisik yang tidak tepat sasaran). Sebab, pembangunan fisik, pasti melan biaya anggaran yang cukup besar. Dengan demikian, harapan untuk maju semakin jauh dari kenyataan, Tutupnya.

Sumber penulis : Andri Husain

Editor : Takim