MAKASSAR – Halal bi halal Majelis Rayon Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MR KAHMI) UIN Alauddin (UINAM), Sabtu (4/6) menjadi tak biasa. Ritme acara yang dipandu Doktor Supardin sekira empat jam lamanya itu, nyaris tak pernah turun. Sepanjang acara sejak pagi hingga jelang Ashar, suasana ruangan Hotel Amaris Panakkukang, riuh oleh gelaktawa. Ada hadiah dan rasa rindu yang tumpah di sana.

Baca Juga: Hadiri Silaturahmi KAHMI Sulsel, ASS Dorong Kontribusi Kedaulatan Ekonomi Masyarakat

Mulai awal acara hingga selesai, terkesan lebih banyak tertawa terbahak-bahak, termasuk pembawa hikmah halal bi halal, Profesor Nasir Siola. Banyak yang tidak menyangka profesor filsafat kelahiran Jeneponto itu bisa mengocok perut hadirin. “Inilah halal bi halal paling santai, unik, ketawa-ketawa terus orang,” kata salah seorang hadirin yang mengaku peserta penggembira.

Ruangan acara tidak begitu luas, sangat sederhana. Tapi tidak mengurangi semangat hadirin bergembira ria sambil melepas kenangan-kenangan masa lalu ketika masih berada di kampus Gunungsari.

Bahkan tidak nampak adanya senior yunior di acara itu. Semua berbaur menjadi satu. Termasuk ketika host menyebut nama-nama yang dipanggil untuk duduk di kursi yang telah disediakan di atas panggung, disebutlah nama beberapap profesor; Bahaking Rama, Nasir Siola, Aisyah Kara, doktor Arifuddin Siraj, dan Mustagfir Sabri alias Moses.

Moses menolak. Alasannya masih banyak senior lain. Moses yang mengenakan setelan jas KAHMI, satu-satunya memang yang laik mewakili pengurus MW. Meski agak kikuk naik ke panggung, dia hanya berputar-putar mengelilingi meja bundar. Beberapa kali perintah, tetap dia menolak. Rasanya, bagi Moses, dirinya tidaklah amat penting banget duduk berdampingan dengan profesor. Namun akhirnya, dia menyerah juga.