BONE – Ratusan korban puting beliung warga Dusun Lonrae, Kelurahan Lonrae, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Bone, saat ini, membutuhkan air bersih dan makanan .

Baca Juga : Resettlement 12 Pengungsi Dikawal Rudenim Makassar Menuju Jakarta

Tercatat, sekitar 109 warga korban puting beliung saat ini tinggal dan berada di pengungsian. Delapan rumah warga tercatat rusak berat, lima rumah rusak sedang dan 14 rumah lainnya rusak ringan .

Camat Tanete Riattang Timur, A Amran Boby mengatakan, seluruh warga yang terkena dampak puting beliung telah dievakuasi ke tenda-tenda yang disiapkan Brimob, namun saat ini korban membutuhkan air bersih dan makanan .

“Korban puting beliung sebagian besar berada ditenda pengungsian dan beberapa warga juga ada yang mengungsi dirumah kerabatnya, namun mereka saat ini mereka membutuhkan air bersih, itu dulu yang utama,” jelasnya.

Selain air bersih, makanan bayi juga dibutuhkan,lanjut A Amran Boby, beberapa bayi korban puting beliung berada di tenda pengungsian .

“Saat ini warga sudah dibantu dari personel Brimob Bone, BPBD, SAR Bone, dan Polairud untuk melakukan perbaikan,” imbuhnya.

Pengungsi Puting Beliung di Bone Kekurangan Air Bersih dan Makanan
                                      Kondisi rumah warga yang terdampak puting beliung

Sementara itu salah satu korban puting beliung yang ditemui di lokasi pengungsian , Tahir, mengaku pasca puting beliung, seluruh korban, termasuk istri dan anak-anaknya, tinggal ditenda pengungsian,  namun kini semua korban rata -rata mengeluh soal air bersih.

“Kami sangat membutuhkan sekali air bersih, apalagi disini banyak anak-anak pak, takutnya nanti mereka sakit, soal makanan kemarin sudah ada beberapa bantuan masuk,” katanya .

Selain itu, diakui sebagian warga yang terkena dampak puting beliung berharap kepada Pemerintah Kabupaten Bone untuk dapat membantu warga korban puting beliung dengan perbaikan dan pembangunan rumah, terutama bagi rumah mereka yang mengalami rusak parah.

Diketahui, puting beliung terjadi, sekitar pukul 10.15 WITA, pada Selasa (6/6/2022), puluhan rumah warga yang berada di tepi laut rata – rata mengalami kerusakan yang cukup parah .

Dalam kejadian iini, ,hanya satu warga yang tertimpa kayu dan saat ini dirawat di Puskesmas Bajoe dan kerugian akibat bencana ditaksir mencapai Rp 500 juta .