JAKARTA – Berdasarkan hasil evaluasi tentang pengelolaan Candi Borobudur, kenaikan harga tiket yang semula direncanakan oleh Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan akan ditunda selama setahun kedepan.

Baca Juga : Rudenim Makassar Kawal Pemindahan 12 Pengungsi ke Jakarta

 

Luhut mengungkapkan, untuk persoalan kenaikan tiket akan ditahan terlerbih dahulu dan akan dipertimbangkan kembali.

“Jadi soal tiket itu saya kira kita hold aja dulu. Kita lihat lagi nanti gimana baiknya,” kata Luhut dilansir dari CNN Indonesia.

Ia belum dapat pastikan apakah harga tiket Cando Borobudur akan naik ataukah turun nanti akan disesuaikan dengan besaran harga tiket pariwisata dunia.

Lanjutnya, akan dilakukan peninjauan kembali melalui pertimbangan dengan mendengarkan bagaimana pendapat masyaralat. Kalau untuk perbandingan dengan harga yang berlaku secara skala internasional memang harganya diperkirakan seperti itu.

“Ya kita lihat nanti, kita dengarkan lagi pendapat masyarakat. Tapi itu sudah kita bandingkan dengan seluruh dunia, ya harganya kira-kira segitu,” ujarnya.

Lebih lanjut, satu tahun kedepan akan dilakukan peninjauan dengan studi yang dilakukan oleh Odo RM Manahutu.

“Setahun lagi. Pokoknya studinya itu Pak Odo [Deputi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Marves Odo RM Manuhutu] yang paten yang tanggungjawab, saya yang buat keputusan,” ucap Luhut.

Namun sebelumnya, menurut unggahan dari akun media sosial milik Luhut yang mengungkapkan bahwa akan diberlakukan pembatasan terkait kuota pengunjung sebanyak 1.200 orang saja per harinya dengan biaya US$100 untuk wisman dan domestik senilai Rp750 ribu. Namun, untuk pelajar hanya akan dikenakan biaya sebesar Rp5.000 rupiah saja.

“Kami juga sepakat untuk membatasi kuota turis sebanyak 1.200 orang per hari, dengan biaya US$100 untuk wisman dan turis domestik sebesar Rp750 ribu. Khusus untuk pelajar, kami berikan biaya Rp5.000 rupiah saja,” katanya dalam unggahan akun tersebut.