Lanjut Handika Pardono, kebutuhan pupuk untuk petani dari 5 jenis pupuk menurut dari RDKK sebanyak 663 ribu ton. Sedangkan alokasi yang diberikan dari kementerian Pertanian di 24 kabupaten kota di Sulsel hanya 1.772.56 ribu ton untuk Bone, presentasi dan kebutuhan alokasi yang ada sekitar 25,32%, dimana kebutuhan petani terkait pupuk MPK sebanyak 110 ribu ton.

“Sedangkan alokasi yang di berikan oleh pusat ke Sulsel untuk MPK Phonska ini di berikan hanya 36 ribu ton. Persentasi kebutuhan dan alokasi hanya sekitar 33,26%,” sebut Handika Pardono.

Kepala Dinas TPHP, Andi Asman Sulaeman, yang hadir pada rapat tersebut juga memberikan peringatan keras agar distributor bekerja maksimal. Untuk melakukan penyaluran pupuk bersubsidi, supaya masyarakat petani bisa menggunakan tepat waktu.

“Padi itu ada waktunya untuk dipupuk, kapan terlambat maka hasilnya tidak maksimal dan yang rugi itu petani sendiri, jadi Kami selaku pengawas pupuk bersubsidi yang juga Kadis TPHP, agar Distributor jangan main main,” tegasnya.

Asman pun kembali mengatakan setelah data dipaparkan penyaluran pupuk bersubsidi, ternyata bukan langka.

“Akan tetapi ada salah satu Distributor di Bone bagian selatan yang melayani Empat Kecamatan belum menyalurkan pupuk bersubsidi pada petani. Sehingga serapan penyaluran pupuk bersubsidi di bawah kendali PT. Petro Sida di empat kecamatan Bone bagian selatan persentasenya sangat rendah di banding dengan serapan di kecamatan lain yang di handel Distributor lainnya,” kata Andi Asman Sulaeman.

Nonton Juga

(SUBAER)