“Saya menghargai inovasi Getar Dilan. Ini adalah langkah awal di tengah pandemi untuk melakukan sebuah tingkatan home industry melalui sayur-sayuran,” kata Zuhro. “Jadi, inovasi ini memberikan dobel keuntungan, yaitu kesadaran masyarakat terhadap pangan, dan juga masyarakat bisa memetik buahnya dari tanaman itu sendiri,” sambung dia.

Zuhro melanjutkan, pelibatan penuh kaum perempuan, termasuk kaum perempuan milenial, dalam inovasi ini adalah sebuah terobosan yang sangat layak diapresiasi. “Saya apresiasi ini. Apalagi dengan adanya pelibatan penuh kaum perempuan dalam inovas ini. Semoga inovasi ini bisa maju dan bersaing dengan inovasi lainnya dalam TOP 45,” tandasnya.

Sementara inovator Getar Dilan, Alauddin Sukri, berharap inovasi ini bisa lolos masuk ke dalam TOP 45. Dia optimistis, Getar Dilan dapat tembus TOP 45 setelah melewati beberapa tahapan penilaian, seperti presentasi dan wawancara, termasuk tahapan verlap yang hari ini tuntas dilaksanakan. “Semoga Allah memberkati kami bisa lolos ke TOP 45,” harapnya.

Dia juga tak lupa memberikan apresiasi kepada TPI yang telah memberikan ruang bagi Getar Dilan sebagai inovasi yang bisa diharapkan dalam masa pandemi COVID-19. “Inovasi ini bisa menghadirkan pangan sehat bagi rumah tangga,” ucap Alauddin. Tak lupa ia menyampaikan terima kasih kepada pihak yang terlibat dalam persiapan verlap, teristimewa Tim Humas Kominfo yang ikut berperan besar dalam kelancaran verlap virtual ini, termasuk Tim Pelaksana Warkop Indah. (*)