MAKASSAR – Rahman Pina, sehari setelah dipilih jadi ketua Komisi E DPRD Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), gerak cepat tindak lanjuti laporan masyarakat terkait Penerimaan Peserta didik baru (PPDB), jumat (24/6/2022).

Baca juga : Gelar Rapat Paripurna, DPRD Sulsel Kocok Kembali Alat Kelengkapan Dewan

Politisi Golkar ini setelah terpilih jadi ketua komisi E DPRD Sulsel yang membidangi pendidikan, langsung mendatangi kantor Dinas Pendidikan Sulsle yang terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan usai menerima banyaknya laporan terkait PPDB.

“Ini tidak bisa dibiarkan. Penerimaan siswa baru ini masalah, calon siswa baru panik. Bingung karena server dan sistem aplikasi kacau,” kata Rahman Pina di depan Sekdis Pendidikan Harpansa dan operator penerimaan siswa baru.

Padahal untuk pengadaan server dan aplikasi ini menelan biaya sangat besar.

“Kalau tidak salah, pagu anggarannya sekitar Rp 2 Miliar,” sambung Rahman Pina didampingi anggota Komisi E Ismail Bahtiar.

Kacaunya server dan sistem aplikasi mengakibatkan jadwal Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Provinsi Sulsel 2022 tingkat SMA/SMK molor.

Jalur Boarding School dan SMK Jalur Afirmasi, Jalur Perpindahan Tugas Orang Tua/Wali, Jalur Anak Guru, Jalur Mitra DUDI serta Jalur Prestasi Non Akademik yang mestinya dibuka tanggal 20-22 Juni 2022 harus diperpanjang hingga 24 Juni.

“Ini kesalahan paling fatal dilakukan oleh Disdik Sulsel karena bermintra dengan pihak ketiga yang tidak profesional. Kita segera panggil,” tegasnya.

Saat ini telah memasuki hari kelima pendaftaran. Sekretaris Disdik Provinsi Sulsel yang juga merupakan Ketua Panitia PPDB Provinsi Sulsel 2022, Harpansa yang menerima kedatangan Rahman Pina dan Ismail Bahtiar menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Sulsel, khususnya kepada calon siswa dan orang tua calon siswa atas kendala yang muncul selama proses pendaftaran online.

Sebagaimana diketahui, sebelumnya di beberapa media memberitakan bahwa sejumlah calon siswa dan wali calon siswa mengaku kesulitan mengakses laman ppdb.sulselprov.go.id untuk pendaftaran online.

Mulai dari tampilan laman yang aneh, data yang diinput berubah, sampai server down dikeluhkan oleh orang tua siswa saat akan melakukan pendaftaran.

“Panitia PPDB akan selalu mengawal kegiatan ini dan memantau setiap saat. Kami sendiri selalu berada di posko induk atau di gedung guru yang kita jadikan sebagai pusat kegiatan PPDB tingkat Provinsi. Kami selalu berada di situ memantau setiap perkembangan, seluruh permasalahan yang terjadi kita terima,” ujar Harpansa.

Harpansa menambahkan, semua masukan tersebut telah dirangkum dan dievaluasi serta segera menghubungi penyedia layanan.

“Setiap saat kita melakukan kontak, baik via WhatsApp (WA) maupun melalui telepon, kemudian di malam hari kita melakukan zoom. Kita sudah sampaikan keluhan-keluhan ini dan kita dijanjikan untuk diperbaiki. Tadi mulai dari jam enam sampai jam delapan pagi kita kembali melakukan pertemuan secara virtual, kita diberikan jaminan bahwa Insya Allah sudah bagus dan langsung disimulasikan di situ,” jelasnya.