Aisyah menjelaskan produk kerajinan mereka yang menarik dan berkualitas tidak hanya dinikmati oleh pangsa pasar dalam negeri saja. Selain telah memasarkan produk hingga ke Jawa, Sulawesi dan Bali, Pinallo juga berhasil memasuki benua Eropa. Produk mereka kini dinikmati pecinta produk kerajinan di Italia, Slovenia, dan Belanda.

Aisyah menyebut produk dari Pinallo sangat variatif, seperti dompet, tas, jaket, pouch, baju, dan beberapa produk kreasi lainnya. Semua produk ini dihasilkan dengan kualitas terbaik dengan memanfaatkan limbah daun nanas secara tepat guna.

Tak hanya itu, Aisyah juga menjelaskan bagaimana usahanya berhasil menciptakan lapangan kerja khususnya bagi para ibu rumah tangga. Dengan pendampingan, Pinallo mengajari dan melibatkan para ibu untuk membuat produk kerajinan dari serat daun nanas. Sejauh ini, Pinallo telah berhasil memberdayakan 18 ibu rumah tangga di sekitar Lombok Tengah.

Bantuan mesin ekstraksi dari PLN pertama kali diserahkan pada tahun 2020 dengan nilai Rp110 juta. Adanya perkembangan usaha dan permintaan pesanan yang meningkat, PLN kembali menyalurkan dukungan mesin yang lebih baik senilai Rp200 juta pada tahun 2022 ini.

Aisyah pun berharap kolaborasi dengan PLN dapat terus ditingkatkan, terlebih untuk membuat terobosan pengembangan Pinallo atau pun membangun IKM baru yang basisnya adalah pengolahan produk lokal dan juga limbah organik. Dengan demikian akan ada perkembangan IKM yang turut berdampak pada ekonomi masyarakat.

“Ke depan, semoga lebih banyak IKM naik kelas, tidak hanya berjaya di nusantara namun juga menembus pasar dunia yang lebih besar lagi,” pungkas Aisyah.

Nonton Juga