SULSEL – Kantor Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Sulawesi Selatan merilis kinerja APBN regional Sulawesi Selatan periode s.d. Mei 2022 melalui media meeting Zoom. Salah satunya ialah kinerja realisasi pendapatan yang mengalami pertumbuhan 21.95% dibandingkan periode yang sama tahun 2021.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Kanwil DJPb Provinsi Sulawesi Selatan, Bapak Syaiful saat menggelar konferensi pers, Senin 27 Juni 2022.

Realisasi Pendapatan

Menurutnya, pertumbuhan realisasi pendapatan tersebut disebabkan mulai normalnya kegiatan perekonomian yang selanjutnya juga meningkatkan pendapatan pajak dan bea masuk/keluar.

Secara nominal Pajak Penghasilan memiliki kontribusi tertinggi terhadap total pendapatan negara. Namun, secara persentase bea keluar/pungutan eskpor mengalami pertumbuhan terbesar (85.1%) dibandingkan tahun sebelumnya PNBP tumbuh 12.57% secara YoY yang ditopang oleh kenaikan PNBP Lainnya walaupun PNBP BLU mengalami penurunan
Pendapatan Negara dari sisi penerimaan Pajak untuk wilayah Sulawesi Selatan s.d. Mei 2022 telah mencapai Rp4,2 Triliun atau 43,07% dari target penerimaan.

Secara kumulatif, kinerja penerimaan secara konsisten menunjukkan peningkatan setiap bulannya sejalan dengan pemulihan ekonomi. Adapun sektor usaha yang memiliki kontribusi besar atas capaian penerimaan pajak di wilayah Sulawesi Selatan yaitu: (1) Perdagangan Besar dan Eceran (kontribusi 27,25%); (2) Jasa Keuangan dan Asuransi (kontribusi 12,15%); (3) Administrasi Pemerintahan (kontribusi 10,5%); (4) Industri Pengolahan (kontribusi 9,89%); (5) Konstruksi (kontribusi 8,00%).

Dari sektor bea dan cukai, wilayah Sulawesi Bagian Selatan telah mengumpulkan penerimaan s.d. Mei 2022
sebesar Rp121,09 Miliar atau 45,28% dari target APBN Tahun 2022. Penerimaan bea masuk paling besar berasal dari Kendari sebesar Rp103,43 Miliar dan penerimaan bea keluar paling besar berasal dari Makassar sebesar Rp7,24 Miliar.
Penerimaan cukai terbesar berasal dari Kota Parepare sebesar Rp11,38 Miliar karena dalam wilayah kerja KPPBC TMP C Parepare terdapat Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT) Soppeng dan sejumlah Pabrik Rokok lain yang berjumlah 27 (dua puluh tujuh) pabrik.

Penerimaan BM secara akumulasi s.d. Mei 2022 terus tumbuh di angka 10,30% dibandingkan 2021 dan tumbuh 25,81% dibandingkan 2020. Hal ini berbanding terbalik bila dibandingkan dengan kinerja devisa impor disebabkan oleh komoditi raw sugar yang menjadi primadona penerimaan bea masuk, mengalami penurunan signifikan hingga 70% dari rataan sepanjang tahun 2022.

Begitupun sektor industri yang hampir tidak ada melakukan kegiatan importasi bahan baku, mesin ataupun spare part mesin sepanjang Mei 2022. Dari sudut pandang situasi, hal ini disebabkan oleh adanya libur panjang hari raya Idul Fitri dan juga beberapa hari libur nasional di bulan Mei 2022.

Penerimaan Cukai s.d Mei 2022 tumbuh 31,68% (ytd: 2021), utamanya dipengaruhi kenaikan tarif cukai hasil tembakau. Penerimaan cukai s.d. Mei 2022 ini didominasi dari cukai hasil tembakau khususnya rokok dengan nilai 20,03 Miliar atau sebesar 94,23% dari total penerimaan cukai.

Selain pendapatan dari sektor pajak dan bea cukai, juga terdapat pendapatan dari penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari sisi Lelang. Kontribusi pelayanan Lelang s.d. Mei 2022 di wilayah Sulawesi Selatan dari PNBP Lelang mencapai Rp360,6 Miliar, Pokok Lelang sebesar Rp10 Miliar, BPHTB sebesar Rp3,05 Miliar dan PPh sebesar Rp1,68 Miliar.

Realisasi Belanja

Selain itu, Belanja Negara terkontraksi sebesar 8.75% (YoY) dengan kontribusi terbesar disumbang oleh belanja modal yang terkontraksi sebesar 31% (YoY) dan belanja barang -16.77%. Belanja TKDD juga terkontraksi 5.15% (YoY) dengan sumbangan terbesar dari transfer Dana Bagi Hasil (-50.74%), Dana Alokasi Khusus Fisik (-35.78) dan Dana Alokasi Khusus Non Fisik (-28.3%).

Agregat realisasi Belanja Negara sebesar Rp17,55 triliun dari pagu Rp49,04 Triliun. Dilihat lebih dalam, Belanja
Pemerintah Pusat terealisasi Rp5,99 Triliun dari pagu Rp19,54 Triliun. Utamanya dimanfaatkan untuk pembayaran gaji dan tunjangan, pendanaan atas kegiatan operasional Satker K/L, program kegiatan Satker K/L untuk pengadaan peralatan/mesin, jalan, jaringan, irigasi, serta pembayaran bantuan sosial.

Sementara untuk realisasi Belanja TKDD sudah mencapai Rp11,56 Triliun atau 39,19% dari pagu Rp29,49 Triliun. Peningkatan alokasi dan realisasi Dana Alokasi Umum dalam rangka kompensasi operasional Sekretariat Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Sulawesi Selatan Gedung Keuangan Negara I Lantai 2 Jalan Urip Sumoharjo Makassar
penanganan Covid-19 yang dilaksanakan oleh TNI/POLRI.

Kinerja penyerapan bulan-bulan berikutnya diharapkan semakin baik seiring dengan akselerasi penyaluran TKDD, pelaksanaan berbagai program pada Satker dan program penanganan covid dan pemulihan ekonomi yang dialokasikan di DIPA Satker K/L.

Realisasi Anggaran Belanja Bantuan Sosial s.d. Mei 2022 sebesar Rp27,27 Miliar utamanya dipengaruhi realisasi belanja bansos untuk perlindungan sosial dalam bentuk uang untuk mahasiswa penerima Bidik Misi dan KIP Kuliah pada Satker lingkup Kementerian Agama.

Sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PP) Nomor 16 Tahun 2022, Gaji ke 13 akan dibayarkan pada bulan Juli 2022. 9 KPPN di wilayah Sulawesi Selatan siap melakukan pembayaran sesuai ketentuan.

Dari sisi APBD, Realisasi Belanja APBD Sulsel s.d 31 Mei 2022 sebesar Rp8,61 Triliun didominasi oleh komponen Belanja Pegawai sebesar Rp5,03 Triliun disusul kemudian Belanja Barang dan Jasa sebesar Rp1,66 Triliun, hal ini menunjukan bahwa kegiatan kegiatan masih di dominasi kegiatan operasional. Komposisi penyaluran TKDD di dominasi oleh penyaluran Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar 75% digunakan untuk horizontal mismatch (pemerataan wilayah), dan Penyaluran DAK Fisik baru mencapai 3,46% atau Rp119,24 Miliar.

Crash Program Keringanan Utang

Sebagai dukungan kepada masyarakat dan pelaku UMKM diluncurkan Program Keringanan Utang dalam upaya memulihkan ekonomi nasional untuk meredakan beban debitur kecil yang terdampak pandemi Covid-19, sekaligus mempercepat penyelesaian Piutang Negara pada instansi pemerintah.

Program ini ditujukan kepada para pelaku UMKM, debitur Kredit Pemilikan Rumah Sederhana/Rumah Sangat Sederhana
(KPR RS/RSS), dan perorangan atau badan hukum/badan usaha yang memiliki utang pada instansi pemerintah.

Sebanyak 48 BKPN senilai total Rp10,08 Miliar telah direalisasikan oleh Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat.

Penerima crash program keringanan utang di wilayah Sulawesi Selatan, antara lain: 9 pasien RS dengan nilai utang total Rp78 Juta, 10 UKM dengan nilai utang total Rp4,42 Miliar dan 12 dari K/L dengan nilai utang total Rp0,23 Miliar, untuk wilayah Sulawesi Tenggara antara lain: 4 UKM dengan nilai utang total Rp2,57 Miliar, 9 dari K/L dengan nilai utang total Rp2,71 Miliar, dan untuk wilayah Sulawesi Barat antara lain: 4 dari K/L dengan nilai utang total Rp64 Juta.

Capaian Program Keringanan Utang dengan jumlah persetujuan crash program yang ditetapkan sebanyak 34 persetujuan dan dengan jumlah keringanan nilai total sebesar Rp392,8 Juta.

Current Issue – Program Pengungkapan Sukarela

PPS merupakan program pemberian kesempatan kepada Wajib Pajak untuk melaporkan/mengungkapkan kewajiban perpajakan yang belum dipenuhi secara sukarela melalui pembayaran PPh berdasarkan pengungkapan harta. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kepatuhan sukarela Wajib Pajak dan diselenggarakan berdasarkan asas kesederhanaan, kepastian hukum, serta kemanfaatan. Adapun manfaat dari program ini salah satunya adalah Wajib Pajak tidak dikenai sanksi Ps.18(3) UU TA dan tidak diterbitkan ketetapan untuk kewajiban 2016-2020, kecuali ditemukan harta kurang diungkap.

Sehubungan dengan PPS yang akan berakhir pada tanggal 30 Juni 2022, capaian PPS di Provinsi Sulawesi Selatan antara lain: (1) Jumlah Wajib Pajak yang telah mengikuti PPS s.d. 26 Juni 2022 yaitu 3.113 WP; (2) Nilai harta bersih yang dilaporkan dalam PPS sebesar Rp6,95 Triliun; (3) Jumlah Pajak Penghasilan (PPh) sebesar Rp687,5 Miliar.

Baca Juga : Kinerja APBN Sulsel TRIWULAN I Tahun 2022

Nonton Juga