“Hopefully nanti di leaders meeting pada November ini, bisa dilakukan kesepakatan cross border payment system di antara negara G20. Namun saat ini, kita mulai dengan lima negara ASEAN dulu” kata Fili, Kamis (7/6).

Ia mengatakan, Indonesia saat ini sudah memiliki sudah memiliki kerja sama pembayaran lintas negara dengan Thailand dan Malaysia tengah memasuki tahap akhir masa percobaan. Namun, BI berharap kerjasama tersebut bisa diperluas tak hanya sebatas kerja sama bilateral melainkan multilateral di lima negara sekaligus.

Ia juga berharap kerja sama ini dapat diperluas dengan lima negara ASEAN lainnya, dan tiga mitra utama ASEAN seperti Jepang, Korea Selatan, dan Cina. Melalui kerja sama ini, transaksi pembayaran lintas negara dapat menggunakan QRIS dan BI Fast.

Fili menjelaskan, kerja sama ini nantinya akan membuat biaya transaksi jadi lebih murah. Hal ini karena transaksi akan mengadopsi pertukaran mata uang lokal sehingga tak perlu lagi melakukan konversi ke dolar AS.

“Artinya nggak ada kurs yang harus dikonversi ke dolar AS dulu terus ke rupiah, tujuan kita ingin lebih maju lagi dengan implementasi yang nyata,” kata Fili.

BI bersama bank sentral Thailand dan Malaysia kini masih masa uji coba untuk implementasi pembayaran QRIS lintas negara. BI sebelumnya menyebut peluncuran dan komersialisasi layanan rencananya dilakukan pada kuartal III tahun ini.

Baca Juga : Desiminasi Riset Bank Indonesia Join UNHAS Dorong Hirilisasi Kelapa di Selayar

Nonton Juga