JAKARTA SELATAN – Mayjen Pol (Purn) Seno Sukarto (84) yang saat ini menjadi Ketua RT 05 RW 01 di Kompleks Kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, mengungkapkan kekesalannya karena tidak dilibatkan dalam pengungkapan kasus baku tembak yang menyebabkan Brigadir Polisi Nopryansah Yosua Hutabarat tewas.

Brigadir Yosua alias Brigadir J tewas seusai baku tembak dengan Bharada E di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Jumat (8/7) sekitar pukul 17.00 WIB.

“Sampai sekarang saya ketemu (polisi, red) saja tidak. Terus terang saya juga kesal. Saya ini dianggap apa sih? Maaf saja, saya ini jenderal, lho, meskipun RT,” ujar Seno saat ditemui di kediamannya, Rabu (13/7).

Selain itu, purnawiran polisi jenderal bintang dua itu mengaku tersinggung karena polisi belum berkoordinasi dengannya sejak awal pengusutan kasus tersebut.

“Jadi, saya memang tersinggung juga dalam hal ini. Sama sekali tidak ada laporan soal ini. Merintahkan satpam seenaknya saja. Kenapa tidak memberi tahu saya sebagai ketua RT,” tegasnya.

Mayjen Pol (Purn) Seno Sukarto juga mengatakan, dia tidak tahu ada insiden baku tembak antara Brigadir J dengan Bharada E.

“Kejadian pada hari Jumat itu memang tidak jadi perhatian saya, karena suaranya itu seperti petasan, sedangkan pada saat itu kan menjelang Iduladha,” ucapnya.

Dia menambahkan, warga Kompleks Polri Duren Tiga biasanya memang bermain kembang api saat hari raya.

“Di sini biasanya menjelang Iduladha dan tahun baru itu biasanya membunyikan kembang api. Saya beli kembang api, saya letuskan di lapangan itu supaya ramai,” pungkas Mayjen Pol (Purn) Seno Sukarto.

Baca Juga : Terkuak! Alasan Brigadi J Ditembak Mati Rekannya

Nonton Juga