Menakar “KERUSAKAN” Penegak Hukum di Kota Parepare
Beliau menyampaikan bahwa “citra parepare sebagai kota peduli pendidikan semakin tercoreng,” tegas Muh Nasir Dollo.
Ketahuilah sekalian, bahwa generasi hari ini yang masih duduk di bangku sekolah, mayoritas menjadi kader generasi manja yang memalukan, ia tak lagi mampu menerima pendidikan karakter yang sangat baik dari para guru yang sangat peduli terhadap diri siswa dan keluarga siswanya. Betapa tidak, kasus ini adalah kasus yang berawal karena adanya perintah untuk shalat. Bukankah itu sebuah perintah yang sangat mulia, bahkan ibu guru ini telah membantu orangtua murid untuk meringankan bebannya sebagai orangtua yang wajib membimbing anaknya untuk menjadi anak yang berbudi luhur dan taat kepada Tuhan yang Maha Esa.
Sekali lagi, perintah ini adalah perintah yang sangat istimewah, dan semestinya para orangtua murid itu harus berterimakasih kepada guru-guru yang memiliki hati yang sangat mulia ini. Bukannya malah melaporkan dan memenjarakannya.
Harus di sadari, kalau ternyata semua ini karena kebijakan-kebijakan dari penguasa yang keliru, otak dan pemikirannya tidak lagi mampu mengurusi dengan baik nasib bangsa dan penerusnya. Justru hadirnya kebijakan-kebijakan yang membuat para guru menjadi terkekang dan was-was saat melangsungkan tugasnya sebagai pendidik di bangku sekolah.
Bagaimana mungkin kelangsungan negeri ini dapat kita percayai kepada tangan-tangan generasi manja yang tak berakhlak baik kepada gurunya. Dan Bagaimana mungkin kebijakan rezim ini menjadi relevan bagi para pahlawan-pahlawan tanpa jasa ini, ketika hak menjadi seorang pendidik itu tidak di serahkan sepenuhnya. Justru para guru terkesan harus tunduk dan takut di bawah busungan dada para murid manja, lebay, tak berakhlak mulia. Ditambah lagi dengan kebijakan bodoh dari rezim yang segalanya serba di komersialisasikan. Dalam rana hukum saat ini sangat jelas, ada uang, anda menang, tak ada uang anda harus rela di bui dibalik jeruji kehinaan.
Tinggalkan Balasan