JAKARTA – PT Pertamina Patra Niaga masih berupaya tangani rembesan BBM sekitar lokasi proyek pipa BBM Cilacap-Bandung (CB) 3, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah yang belum diketahui penyebabnya.

Baca Juga : Merugikan Rakyat, Bambang Haryo: Diduga Dirut Pertamina Lakukan Pembohongan Publik

Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho menyebutkan bahwa salah satu dari upaya yang dilakukan adalah melokalisasi dan menyedot BBM yang mengotori Sungai Jambu.

Tidak hanya itu, dia juga mengatakan bahwa PT Hutama Karya (Persero) telah membuka posko pengaduan di Markas Kepolisian Sektor Jeruklegi sejak Sabtu (6/8) dan diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin mengutarakan keluhan terkait kejadian tersebut.

“Posko tersebut mulai dibuka hari ini (6/8). Bagi masyarakat yang ingin menyampaikan keluhan dan sebagainya terkait dengan rembesan BBM tersebut, silakan untuk datang langsung ke posko,” kata Brasto dilansir dari CNNIndonesia.com.

Lanjutnya, Pertamina bersama dua pihak kerja sama masih menyelidiki penyebab rembesan tersebut.

“Kami bersama pihak Kerja Sama Operasional (KSO) PT Hutama Karya (Persero) dan PT Timas Suplindo selaku pelaksana proyek pipa CB 3 masih melakukan investigasi terhadap penyebab rembesan itu,” ujar Brasto.

Upaya terbaru yang dilakukan adalah melokalisasi area rembesan dan dilanjutkan dengan penggalian tanah untuk mencari titik kebocoran pada pipa BBM. Rembesan yang terjadi pada Rabu (3/8) dini hari tersebut diketahui berasal dari pipa CB 1.

Pipa CB 1 dan CB 2 yang ada saat ini merupakan pipa multifungsi. Pipa tersebut dapat digunakan untuk menyalurkan gasoline (Pertalite, Pertamax, dan sebagainya) maupun gasoil (Solar, Dex, dan sebagainya) secara bergantian dari Cilacap menuju Bandung.

Karena terjadi rembesan,maka penyaluran BBM dari Cilacap menuju Bandung dialihkan melalui jalur pipa CB 2.

Terkait dengan jenis BBM yang rembes dan mengotori Sungai Jambu di Dusung Lengkong, Brasto mengatakan itu terdiri atas jenis gasoil (untuk mesin diesel) dan gasoline (bensin).

“Kebetulan masih ada sisa-sisa gasoil yang ikut keluar bersama gasoline karena memang pipa tersebut multifungsi,” katanya.

Sementara itu Deputi Construction Manager PT Hutama Karya (Persero), Darmawan Setiadi mengatakan pihaknya telah menggali area rembesan BBM dengan menggunakan ekskavator.

“Targetnya hari ini (6/8) atau paling lambat besok (7/8) sudah akan dilakukan penutupan lubang itu. Jadi pipanya sudah ketemu, area sudah kami lokalisasi, sudah kami gali dengan ekskavator, rencana penambalannya 1-2 hari ini paling lambat, kami maksimalkan,” katanya.

Sebelumnya, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Wijonardi mengatakan berdasarkan laporan rembesan BBM di tepi Sungai Jambu, Dusun Lengkong, Desa Jeruklegi Kulon, Cilacap itu pertama kali diketahui warga pada hari Rabu (3/8) pukul 04.30 WIB.

Saat itu warga mencium bau BBM dan setelah cek ternyata berasal dari Sungai Jambu yang dilewati proyek pemasangan pipa BBM, sehingga kejadian tersebut segera dilaporkan ke pihak-pihak terkait.

Maka dari itu, ia mengatakan bahwa BOBD bersedia untuk membantu meredakan rasa khawatir warga dan akan dilakukan penanganan secara profesional.

“Kami BPBD siap untuk membantu menenangkan warga dari rasa khawatir. Semua ditangani secara profesional,” kata Wijonardi.

Dalam rekaman video yang beredar melalui melalui WhatsApp, sejumlah warga Dusun Lengkong tampak mengumpulkan rembesan BBM yang mengotori Sungai Jambu untuk ditampung ke dalam ember.