JAKARTA – Masyarakat diminta makan singkong, sorgum, hingga sagu untuk gantikan gandum oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo ditengah naiknya harga gandum akibat perang Rusia-Ukraina.

Baca Juga : Stok Gandum Indonesia Disebut Hanya Bertahan Sampai Oktober

Menurut data Trading Economics pada Selasa (9/8), gandum dunia mencapai harga rata-rata US$780,4 per gantang. Harga ini tercatat naik 9,74 persen dari tahun lalu, sebab Indonesia selama ini masih mengandalkan impor untuk kebutuhan gandum dalam negeri. Sehingga, jika dilanjutkan maka biaya yang dibutuhkan besar.

Menurut Syahrul, ia tidak setuju dengan impor gandum, maka dari itu ia menyarankan kudapan alternatif pengganti gandum.

“Kalau saya sih jelas tidak setuju (impor gandum terus). Kita apapun sekarang makan saja, makan saja singkong, makan saja sorgum, makan saja sagu,” ujarnya dilansir dari CNNIndonesia.com.

Lanjutnya, saat ini produk gandum masih ada, namun tidak dapat keluar dari Ukraina sebab masih terjadi perang. Sehingga, terjadi kelangkaan yang mengakibatkan harga melonjak. Maka salah satu produk yang bakal mengalami kenaikan harga adalah mie. Sebab, gandum adalah bahan utama untuk pembuatan mie.

“Jadi hati-hati yang makan mie banyak dari gandum besok harga (naik )tiga kali lipat itu,” jelasnya.

Tambahnya, permasalahan ini lah yang tengah dicari solusinya oleh pemerintah. Hal ini bertujuan agar ketahanan pangan Indonesia makin kuat meski di tengah terjadi krisis.

“Ini yang kita hadapi, tantangan ini enggak kecil terutama di Kementan. Kita lawan yuk (impor),” ungkapnya.