Menurutnya, dampak terorisme tidak hanya mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan pada harta benda, tetapi juga dapat merusak stabilitas dan ketahanan negara dalam sisi ekonomi, keamanan, ketahanan, sosial budaya dan aspek-aspek lainnya.

 

“Terorisme menjadi ancaman bagi peradaban modern dan merupakan kejahatan terhadap perdamaian dan keamanan umat manusia yang tidak memandang suku, ras, agama dan bangsa,” ujarnya.

 

Dirinya juga menjelaskan bahwa, perempuan memiliki peran yang sangat strategis dalam membentengi masyarakat terutama lingkungan keluarga dari pengaruh paham radikalisme dan terorisme. Dalam lingkungan keluarga seorang perempuan atau ibu dapat menjadi partner dialog bagi anak-anak dan suaminya dalam berbagai hal, seperti keagamaan dan kebangsaan.

 

“Perempuan diharapkan menjadi filter awal dan pendeteksi awal dari setiap kejanggalan yang ditemukan dalam keluarga masing-masing. Keluarga merupakan pendidikan yang pertama dan utama di dalam masyarakat kita,” tambahnya.

 

Turut hadir dalam kegiatan ini Kapolres Gowa, AKBP Tri Gofaruddin, Ketua FKPT Sulawesi Selatan, Muammar Muhammad Bakri bersama jajaran pengurus FKPT Sulsel.