Membangun Desa Pertambangan Dengan Paradigma Pertanian Organik Terintegrasi
Namun soal terakhir ini kiranya menjadi perhatian bersama seluruh stake holder untuk senantiasa merumuskan kembali berbagai langkah nyata kebijakan daerah agar bagaimana membuat konsep pertambangan yang berwawasan lingkungan itu menjadi ruh yang nyata dalam manajemen pertambangan.
Memperhatikan problematika pembangunan daerah sebagaimana yang diulas dalam benang merah di atas, khususnya sektor pertambangan yang berwawasan lingkungan, maka konsep paradigma pertanian organik terintegrasi menjadi salah satu solusi dalam memecahkan berbagai persoalan lingkungan yang ditimbulkan oleh sektor pertambangan dan sektor pembangunan lainnya. Melalui paradigma ini, setidaknya dapat memberi arah yang jelas bagaimana membenahi apa yang kurang dalam segenap konsep pembangunan berbasis pengelolaan lingkungan secara bertanggungjawab.
Hal-hal yang dapat dijadikan alasan rasional-empiris dipaparkan sebagai berikut :
Pertama, karakteristik alamiah dalam tinjauan biogeokimia dan geomorfologi regional kawasan pangkep-maros, memberikan basis dalam menyusun kerangka pembangunan daerah dengan mengkaji secara menyeluruh aspek positif-negatif kedua kawasan ini agar tidak kehilangan jati dirinya sebagai pusat karst internasional yang mengarahkan bagaimana segala sektor yang dicanangkan oleh kedua stake holder di kedua daerah ini benar-benar faham tentang kekayaan alamiah yang Tuhan sudah anugerahkan!.
Hal ini menjadi sangat signifikan agar arah pembangunan daerah melalui pemetaan tata ruang benar-benar dapat dipahami hingga ke akar rumput yakni petani sekalipun. Kedua kawasan ini sudah memberikan sejumlah potensi alamiyah untuk menjadi kawasan holistik industri pertanian berbasis paradigma pertanian organik, baik dalam pertanian konvensional maupun pertanian modern yang berpijak pada kemandirian lokal-regional dan kearifan lokal-regional.
Adanya sumber-sumber pupuk organik nonorganik menjadi solusi bagaimana para stake holder mampu dalam membangun industri pertanian berskala internasional, utamanya yang sekarang cukup gencar adalah bagaimana menghasilkan produk pertanian organik sekala internasional sehingga harkat martabat petani dikedua kawasan ini menjadi petani mandiri dengan kemampuan bersaing dalam kancah pertanian internasional! Kedua, karakteristik pembangunan dalam bidang pertambangan telah menjadi warna tersendiri di kedua kawasan ini sehingga memaksa para stake holder untuk selalu mengkaji ulang konsep pertambangan yang berwawasan lingkungan hingga kemungkinan terintegrasi dengan utamanya sektor pertanian. Hal ini menjadi unik disaat keduanya selama ini saling bertolak belakang.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan