Para pembicaranya a.l  Reem El Shafaki dari DinarStandar, Dubai, Dr Hamid Slimi, Chairman Halal Expo, Kanada dan James Noh, Dirjen Korea Institute of Halal Industry ( KIHI) Korsel.

” Jadi ajang bergengsi dunia Global Tourism Forum ini menjadi forum untuk saling belajar antara negara anggotanya di dunia. Kalau di Indonesia warga dan pejabatnya masih enggan bicara terbuka soal Halal Tourism atau Halal Muslim Friendly, nah negara nonMuslim seperti Korea, Thailand, Jepang sudah mengambil manfaatnya yang luar biasa,” kata Sapta.

Sesi penting lainnya di hari kedua adalah membahas Transformation of Tourism Industry Under The Women Leadership. Seperti di ketahui organisasi pariwisata dunia juga dipimpin okeh para wanita.

CEO dari World Travel & Tourism Council ( WTTC) Gloria Guevara digantikan olehwanita tangguh lainnya   Julia Simpson sebagai President & CEO. Sementara CEO dari World Tourism Forum Institue ( WTFI) adalah Sumaira Issacs yang du sesi kni  sekaligus akan menjadi moderator.

Indonesia menjadi tuan rumah Global Tourism Forum yang pertama di Asia dan juga pertama dalam hal special session on global halal tourism sehingga seluruh rakyat Indondsia harus pro aktif menjadi tuan rumah yang baik.

” Jangan euphoria tapi tunjukkan bangsa ini mampu mengatasi COVID-19 dengan prokes tinggi,  mampu menjadi negara produsen halal food dunia, mampu membangkitkan bisnis Meeting Incentive, Conference & Exhibition
( MICE) dan pariwisatanya yang terpuruk,” katanya.