RAKYAT.NEWS, Makassar – Ramadan sebentar lagi, tinggal menghitung hari. Masyarakat pun menyambutnya dengan suka cita.

Beragam tradisi masyarakat di masing-masing daerah menyambut bulan suci ini. Salah satunya dengan ziarah ke makam keluarga, mendoakan almarhum-almarhumah langsung di atas makamnya. Tradisi ini pun masih terjaga di tengah masyarakat Makassar.

Pantauan Rakyat.News, Senin siang, 20 Maret 2023 di pemakaman umum Paccerakkang, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, terlihat banyak dikunjungi warga.

Bukan hanya oleh warga Makassar tapi juga warga luar Makassar seperti dari Kabupaten Maros yang sengaja datang jauh-jauh untun menziarahi makam keluarganya di pemakaman yang terletak di Lorong Rambutan itu.

Selain membawa bunga warna-warni dan daun potongan kecil daun pandan serta air untuk ditabur dan disiram di atas nisan, di antara warga peziarah itu juga tampak ada yang membawa parang dan gunting. Ini digunakan untuk membabat rerumputan yang tumbuh liar di sekitar makam keluarga yang diziarahi.

Memasuki lokasi makam, mereka harus jalan berjejer dengan hati-hati lantaran sulit mendapat jalan setapak yang kosong tanpa ada batu nisan ataupun keramik kuburan. Pemakaman di lokasi ini memang sudah sangat padat dan kurang teratur.

Mia (55 thn), salah seorang peziarah yang datang bersama lima anggota keluarganya mengaku, ziarah itu sudah jadi tradisi keluarganya. Tidak hanya jelang Ramadan tapi juga saat Ramadan jelang lebaran.

Kata Mia, keyakinan orang tua yang diturunkan kepadanya adalah orang meninggal itu dilepas saat ramadan.

Pada saat itu, tambah Mia, orang-orang yang sudah meninggal, menunggu di kuburan sampai keluarganya datang dan mendoakan.

“Alasan utamanya pasti untuk banyak-banyak mengingat mati. Sebenarnya kuburan mana pun bisa mengingatkan dengan kematian. Tapi ini kan kuburan keluarga,” ujar Mia.