Jakarta – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bersama Tim Terpadu Percepatan Penurunan Stunting Nasional tengah melakukan Pendampingan Terpadu di 12 Provinsi Prioritas Stunting.

Wilayah Kabupaten Brebes, Tegal dan Banjarnegara menjadi fokus pendampingan dengan dilaksanaannya Forum Group Discussion (FGD) Pendampingan Terpadu Percepatan Penurunan Stunting (16/8/22).

FGD dilaksanakan secara virtual dengan fasilitator dari Sekretariat Wakil Presiden, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Agama, Kemenko PMK, dan BKKBN. Kegiatan ini dihadiri oleh TPPS Provinsi, Kabupaten, Kecamatan, Desa dan serta Tim Pendamping Keluarga. Sebagai peserta.

FGD Pendampingan Terpadu Percepatan Penurunan Stunting ini bertujuan sebagai media diskusi untuk menelaah seperti isu-isu yang menjadi kendala dalam pelaksanaan percepatan penurunan stunting di lapangan, dengan mengidentifikasi permasalahan, kemudian mencari solusi serta memberikan rekomendasi /RTL dan pendampingan berkelanjutan.

Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah, DR. Teguh Setyabudi,M.Pd yang turut hadir pada acara dimaksud mengatakan, Provinsi Jateng menjadi salah satu daerah yang menjadi lokus prioritas intervensi atau motor penggerak penurunan stunting secara nasional yang masuk dalam kategori 5 Provinsi dengan jumlah balita stunting tertinggi bersama Prov Jabar, Prov Jatim, Prov Banten dan Prov Sumut.

Adapun Status Prevalensi Stunting menurut data SSGBI/SSGI Provinsi Jawa Tengah sejak 2019 hingga 2021 sudah mengalami penurunan dari 27,67% menjadi 20,90%. Sementara kondisi stunting pada 3 Kab/Kota yang yang menjadi lokasi pendampingan terpadu yaitu, Kab. Brebes, Kab. Tegal dan Kab. Banjarnegara, di Kabupaten Brebes prevalensi Stunting mengalami kenaikan dari 26,7 % pada tahun 2019 menjadi 33,3% pada tahun 2021. Di Kabupaten Tegal mengalami penurunan dari 28% dari tahun 2019 menjadi 24,6% pada tahun 2021 dan di Banjarnegara mengalami kenaikan dari 23,3 % pada tahun 2019 menjadi 25.1% pada tahun 2021.