RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Seorang siswa SMP ditemukan tewas di Makassar, Sulawesi Selatan. Keluarga menentang kesimpulan yang disampaikan kepolisian bahwa sang anak bunuh diri.

Baca Juga : Asik Nyabu Bareng Mahasiswa, Anggota DPRD Lombok Tengah Diamankan Polisi

Ayah Korban, Benny Yusuf Nurdin masih meyakini bahwa putranya tidak melakukan perbuatan tersebut.

“Hingga sampai hari ini, saya masih meyakini bahwa anak saya tidak bunuh diri,” katanya, Rabu (31/5/2023).

Benny mengatakan, putranya yakni BSN (15) tidak ada masalah dengan siapapun. Baik dengan keluarga maupun teman-teman di sekolah.

“Saya bapaknya dan yang paling dekat dengan ibunya tau persis bahwa bagaimana karakter anak saya,” ujarnya.

Untuk memastikan lokasi jatuhnya pelajar kelas VIII ini, kata Benny, pihak keluarga datang ke sekolah SMP Islam Athirah, di Jalan Kajoalido, Makassar.

Menurut informasi yang Benny terima, putranya ditemukan tergeletak di lapangan voli saat jam pelajaran berlangsung. Benny juga mendapat informasi bahwa lokasi sepatu dan tas milik anaknya ditemukan secara terpisah.

Benny keberatan jika anaknya disebut bunuh diri dengan melompat dari lantai 8 gedung sekolah hingga tergeletak di lapangan. Pasalnya, saat itu tidak ada yang melihat.

“Kalau saya melihat, di lantai 8 itu tidak ada tempat untuk melompat. Hingga saya lihat bahwa di rooftop itulah karena di situ ada tangga saya lihat. Tapi tidak mungkinlah, karena di situ tidak ada yang lihat, saya juga tanya di sana, tidak ada yang melihat,” katanya.

“CCTV juga tidak bisa membuktikan bahwa anak saya naik ke lantai atas untuk bunuh diri,” imbuhnya.

Benny mengatakan polisi seharusnya mendalami lebih jauh ihwal penyebab kematian anaknya. Dia menegaskan bahwa pihak keluarga tidak puas dengan kesimpulan polisi yang menyatakan BSN bunuh diri dengan melompat.

“Tentu kesimpulan yang terlalu dini mengatakan anak saya bunuh diri, ini perlu didalami lebih jauh,” katanya, dilansir cnnindonesia.com.