Jakarta: Pertumbuhan ekonomi Indonesia sering kali tidak mencapai target. Setelah 2019 dan 2020 yang tercatat di bawah target, pada 2021 pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya mencapai 3,69 persen, atau kembali lebih rendah dari target yang sebesar lima persen.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Rapat Paripurna menjelaskan tentang kondisi tersebut. Dia bilang, tingkat pertumbuhan ekonomi 2021 yang sebesar 3,69 persen adalah salah satu pencapaian penting dalam pemulihan ekonomi pascapandemi covid-19.

“Pertumbuhan ekonomi 3,69 persen bukanlah kinerja yang buruk di tengah tingginya ketidakpastian akibat penyebaran kasus covid-19 yang masih berfluktuasi selama 2021,” katanya, Selasa, 23 Agustus 2022.

Selain kasus covid-19, Sri Mulyani juga menyampaikan di tahun tersebut terdapat kebijakan PPKM darurat untuk meredam lonjakan kasus covid-19 penyebaran varian Delta di triwulan III-2021 sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi.

Namun demikian, lanjutnya, PDB Indonesia tahun lalu telah berhasil melampaui level pada periode pra-pandemi. Ia juga membandingkan kondisi ekonomi Indonesia dengan beberapa negara lain.

“Hal ini perlu dicatat, mengingat masih banyak negara yang perekonomiannya belum mampu kembali ke kapasitas sebelum pandemi, seperti Thailand, Filipina, Malaysia, Meksiko, Jerman, Prancis, Italia, dan masih banyak negara lainnya,” ungkapnya.

Dengan pertumbuhan ekonomi itu, ia juga menambahkan, tingkat PDB per kapita Indonesia (dalam nominal) berhasil naik 8,6 persen, dari Rp57,3 juta di 2020 menjadi Rp62,2 juta di 2021.

Tren pemulihan ekonomi di 2021 juga diikuti dengan perbaikan seluruh indikator kesejahteraan masyarakat.

“Perbaikan ekonomi dan program perlindungan sosial berhasil menurunkan kembali angka kemiskinan ke level single digit 9,71 persen per September 2021, yang sebelumnya, per September 2020 mencapai 10,19 persen,” sebutnya.

Sementara itu, menguatnya aktivitas ekonomi juga berhasil menyerap sekitar 2,6 juta orang angkatan kerja pada kurun waktu Agustus 2020-Agustus 2021 sehingga tingkat pengangguran terbuka turun dari 7,07 persen per Agustus 2020 menjadi 6,49 persen per Agustus 2021.

“Peran krusial APBN dalam menjaga kualitas sumber daya manusia juga ditunjukkan dengan meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia dari 71,94 pada 2020 menjadi 72,29 pada 2021,” jelasnya.

Seperti diketahui di 2019 pertumbuhan ekonomi Indonesia juga belum mencapai target yaitu 5,02 persen, dengan target 5,3 persen. Lalu di 2020 disaat pandemi covid-19 pertumbuhan ekonomi Indonesia minus 2,07 persen, jauh di bawah target 5,3 persen.