RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Kepala Badan Pengembangan Informasi Desa,Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia (Kemendes PDTT), Ivanovich Agusta menyebut pencapaian program Sustainable Development Goals (SDGs) Desa di tingkat internasional, hingga mendapat undangan masuk ke gedung Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Menurutnya, hal itu merupakan bentuk diplomasi seperti, beberapa waktu lalu Kemendes PDTT telah kedatangan tamu dari negara wilayah Pasifik dan Afrika, dimana pembahasan seputaran SDGs Desa.

“Di Kupang misalnya, terlapor desa- desa sudah menggunakan Rpjdesa (Rancangan Pembangunan berjangka Desa) sebagai basis RKP Desa (Rencana Kerja Pemerintah Desa) · RPJM Desa (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa) itu hal yang perlu dilihat,” Kutip, Ivanovich dari Chanel You Tube BPI, Rabu, 18 Juni 2023.

Ivanovich menganggap cara berdiplomatik sangat penting mengingat sejarah kemerdekaan bangsa indonesia, bukan hanya di dalam medan pertempuran saja.Melainkan, mampu berdiplomasi. “Segi- segi diplomasi yang bersifat budaya, yang menguatkan suatu negara,” pungkas dia.

Ivanovich menyampaikan di bulan Juli 2023 nanti, Kemendes PDDT mendapat undangan dari negara Korea Selatan dalam kegiatan melihat situasi desa-desa di negara matahari terbit itu.

“Untuk saat ini kita (Program Sdgs) di level Nasional sudah, di level asia pasifik sudah.Sekarang di level global dan masuk di gedung PBB ya,” ujar Ivanovich.

Ia berkata, kemungkinan besar nanti dengan alasan Standar Oprasional Keamanan hanya di batasi 2 orang ketika menuju ke Gedung Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB).

“Kantor Sekretariatan Sdgs ada di BAPENAS ( Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional).Sehingga, Ketua delegasi (Indonesia) setiap Sdgs memang harus Mentri Bapenas, kabar terakhir bapak Suharso Monoarfa berkenan hadir ke New York,” pungkasnya.

Ivanovich menegaskan bahwa ketika di New York nanti tema pembahasan utama mengenai Sdgs desa.