Kemudian, ekonomi Eropa juga berpotensi melambat di tengah Perang Rusia-Ukraina. Sebab, perang itu membuat harga pangan dan energi melonjak.

Rusia juga sudah mengurangi pasokan energi ke Eropa. Alhasil, harga energi di Eropa akan semakin mahal.

Hal itu akan mempengaruhi inflasi negara-negara Eropa dan membuat ekonomi bergejolak.

“AS, China, dan Eropa adalah negara tujuan ekspor Indonesia. Jadi kalau mereka melemah, permintaan ekspor menurun, harga komoditas turun,” ucap Sri Mulyani.

Jika permintaan dari tiga negara itu berkurang, maka otomatis nilai ekspor RI turun. Dengan demikian, neraca perdagangan berpotensi defisit dalam waktu mendatang.