“Menurut saya jika dilihat tren saat ini peluang nantinya ada potensi karena untuk awal panen pertama banyak buah pasir (buah yang berada di posisi paling bawah dan cenderung kecil), tapi kedepannya ada potensi buah insya Allah menjanjikan pada bulan September sampai Oktober,” ucapnya.

Dapat diketahui, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar prapanen dapat dilakukan pada TBM 3, yang utama adalah pemupukan tidak boleh terlambat, rotasi pemeliharaan dijaga, kurangi loses seperti pengutipan brondolan, panen dengan fraksi yang matang.

“Dengan begitu maka saya yakin produktivitas tanaman bisa terjaga,” tandasnya.

Dengan adanya hasil prapanen dari program replanting ini, produksi kelapa sawit Unit PKS Luwu yang sebelumnya kurang produktif menjadi lebih meningkat. Selain itu, tidak semata bergantung pada pasok Tandan Buah Segar (TBS) dari petani plasma. (*)