“Kami di KNPI Sulsel punya banyak pelatihan-pelatihan soft skill untuk pemuda tetapi belum optimal karena banyak pelatihan yang kami mau gagas terhambat oleh kebijakan pembatasan pemerintah. Banyak pelatihan yang agak sulit kalau lewat virtual,” ungkap Arham.

Namun bukan berarti selama pandemi pemuda menjadi tidak produktif. Arham menjelaskan jika seorang pemuda harus terus mengasa kemampuan yang dimilikinya agar tidak menjadi frustasi di masa pandemi ini.

“Pemuda harus punya segitiga emas. Dia harus punya skill,trust dan networking. Jadi kalau salah satu saja tidak dimiliki oleh pemuda maka dia akan menjadi pemuda yang potensi untuk frustasi di masa pandemi,” jelasnya.

Lebih jauh Arham memberikan motivasi bagi para pemuda untuk terus berkarya selama masa pandemi sebab hal tersebut bisa dimanfaatkan untuk menjadi momentum menyusun rencana kedepannya.

“Padahal sebenarnya kebijakan pemerintah melakukan pembatasan ini kita dapat melakukan introspeksi. Seperti misalkan kita sebagai generasi muda membuat plan yang lebih matang . Karena prestasi itu tergantung kita,” tutupnya. (*)