RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo menghadiri sekaligus membuka kegiatan Festival Pemuda Indonesia 2023 di halaman Kantor Kemenpora, Jalan Gerbang Pemuda Nomor 3, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (10/10) sore.

Defile 45 organisasi kepemudaan (OKP) yang menjadi peserta mengawali pembukaan festival ini.

“Selamat datang dan terima kasih telah datang di kegiatan Kemenpora tahun ini,” ujar Dito menyambut kehadiran OKP yang mengikuti Festival Pemuda Indonesia.

“Saya memberikan welcoming speech, karena Kemenpora ini adalah sebenarnya rumah kalian juga,” lanjutnya.

Dalam kegiatan ini serangkaian olahraga prestasi dan olahraga rekreasi dipertandingkan yang diikuti OKP peserta. Menpora Dito menyatakan, dirinya memang sengaja ingin menyinergikan olahraga dengan kepemudaan. Karena selama ini diketahui kolaborasi OKP dengan Kemenpora hanya berurusan pada Deputi Kepemudaan. Padahal sebenarnya anak muda sangat terkait dengan olahraga.

“Sebaliknya, atlet-atlet kita juga banyak anak muda, mayoritas. Sebenarnya anak-anak muda kita juga bisa menggunakan program kepemudaan. Inilah yang kami harapkan di Festival Pemuda Indonesia, adanya sinergitas dan juga kolaborasi dari kedua bidang,” papar Menpora.

Lebih lanjut, Menpora mengajak masyarakat luas khususnya para pemuda untuk datang dan menikmati rangkaian acara dalam Festival Pemuda Indonesia yang berlangsung dari 10 sampai 15 Oktober mendatang ini.

“Semoga nanti kita bisa bersilaturahmi dan juga bersenang-senang. Dengan ini secara resmi saya buka Festival Pemuda Indonesia,” kata Menpora mengakhiri sambutannya sekaligus membuka Festival Pemuda Indonesia 2023 dengan menekan sirene bersama jajaran deputi Kemenpora dan para pimpinan OKP.

Setelah Penyambutan oleh Menpora, selanjutnya di sambung laporan Deputi 1 Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora, Asrorun Ni’am Sholeh, dalam laporannya menjelaskan, kegiatan kepemudaan biasanya didominasi berbagai hal yang terkait dengan kepemimpinan, kepeloporan, dan partisipasi. Kalaupun urusan keolahragaan dilakukan anak-anak muda untuk kepentingan prestasi, tetapi jarang organisasi kepemudaan masuk dalam ruang-ruang yang strategis ini.