RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar memberikan pidato memukau dalam pembukaan Benchmarking Study di Beijing, China.

 

Dalam sambutannya, Abdul Halim menekankan pentingnya kerja sama antarnegara dalam mengatasi tantangan pembangunan di wilayah desa dan daerah tertinggal.

 

Menteri yang akrab disapa Gus Halim ini mengungkapkan keyakinannya bahwa Indonesia dan China memiliki banyak kesamaan dalam hal pembangunan pedesaan, yang dapat saling memperkuat melalui pertukaran pengetahuan dan pengalaman.

 

“Setiap negara punya ciri khasnya masing-masing dalam pembangunan tapi juga kesamaan karena beberapa faktor termasuk soal kondisi alamnya. Soal membangun desa, Indonesia dan China punya kesamaan. Soal peradaban juga, dan jumlah masyarakat China juga sangat banyak,” kata Gus Halim dalam pembukaan Benchmarking Study, Beijing, Minggu (15/10).

 

Dalam pembukaan tersebut, Gus Halim mengapresiasi keramahtamahan dari Pemerintah China dan mengungkapkan kekagumannya terhadap kepala desa yang berpartisipasi dalam Benchmarking Study.

 

Dia juga menyoroti pentingnya pengalaman dan manajemen keuangan yang baik dalam pembangunan desa.

 

“Tentu terima kasih sekali dengan sambutan hangat ini. Banyak hal yang harus dipelajari oleh setiap kepala desa agar pembangunan desa semakin cepat dan tepat. Termasuk soal manajemen keuangan karena pemanfaatan anggaran adalah salah satu kunci penting di setiap pembangunan termasuk desa,” tutur Gus Halim.

 

Ada beberapa hal lain yang ditekankan Gus Halim dalam pertemuan tersebut. Di antaranya adalah komitmen untuk memperdalam kerja sama praktis di bidang pertanian dan perdesaan antara Indonesia dan China.

 

Kegiatan Benchmarking Study ini dilaksanakan mulai 15-25 Oktober 2023 di China. Sebanyak 20 kepala desa dari berbagai provinsi di Indonesia sengaja diberangkatkan untuk berjejaring dan saling bertukar gagasan serta pengalaman dengan desa-desa di China.