“Dugaan indikasi korupsi anggaran belanja di tubuh Sekretariat DPRD ini harus diusut tuntas agar DPRD sebagai perwakilan rakyat dan pengelola anggaran yang juga diperoleh dari rakyat, bisa menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya dan tidak seenaknya saja membelanjakan anggaran ke arah yang tidak jelas,” tekannya.

Aksi unjuk rasa depan Polda sul-sel itu diwarnai tindakan Represif dari pihak kepolisian setempat sehingga ada salah satu massa aksi yang mengalami cedera pada leher dan mengakibatkan baju yang dipakai robek.

“Kami dari pihak Koalisi Perjuangan Pemuda Mahasiswa akan menindaklanjuti tindakan Represif dari kepolisian,” tambahnya.

Setelah beberapa waktu melakukan aksi unjuk rasa di depan Polda Sul-sel, pihak yang menangani Kriminal Khusus yakni Tipikor Polda pun menemui massa aksi dan menerima Laporan Resmi dari Koalisis Perjuangan Pemuda Mahasiswa.

Jika terkait daripada aksi dan laporan kita hari ini tidak diproses oleh pihak yang berwenang di Polda Sul-sel, Misbahul khair selaku jendral lapangan menegaskan akan kembali melakukan unjuk rasa.

“Jika laporan ini tidak diproses, maka unjuk rasa akan kembali dilakukan,” tutupnya.